Senin, 15 September 2014

(Notes Between Pages) Ilustrasi Sampul Buku mode 'Berantakan'

Postingan iseng mengawali hari Senin ini, hasil barusan kepo melihat-lihat situs toko buku online yang hobi bener ngirimin newsletter ke emailku :)





Jadi, awalnya adalah buku ini (review di sini). Lumayan suka isinya, tapi lebih suka berkomentar tentang ilustrasi covernya. Iya, dengan warna dasar putih, kemudian 'dipenuhi' dengan segala macam gambar (yang memang sesuai dengan isi novelnya), dan lalu diberi judul dengan berbagai jenis dan ukuran font.

Peter Nimble dan Mata Ajaib - Jonathan Auxier



Nah, beberapa saat yang lalu, aku sempat jalan-jalan ke toko buku G, ceritanya mau nyari kado buku yang sudah syusah dicari di toko buku langgananku. Sudah sampai toko buku, mustahillah kalau nggak lihat-lihat ke kiri kanan (gak banyak pohon cemara). Terlihatlah satu buku karya penulis/ penerjemah favoritku. 
Yang pertama menarik perhatianku, selain nama penulisnya, adalah ilustrasi covernya. Ternyata setipe dengan novel Peter Nimble di atas itu. 

Memoir of So-Called Mom - Poppy D. Chusfani




Di awal bulan ini, aku juga sempat PO sebuah buku anak-anak, setelah masuk dalam postingan Wishful Wednesday bulan sebelumnya. Cover novel ini edisi aslinya terkesan amat sangat klasik. Bagaimana dengan yang edisi terjemahan bahasa Indonesianya?

Tiga Anak dan Satu Jam - Matthew Kirby






Dan barusan, selagi browsing-browsing novel di situs toko buku online, kembali aku melihat novel baru dengan  ilustrasi cover sejenis.

Sandra's Love Lesson - Erlin Cahyadi









Waaaah.... ternyata penerbit GPU sedang menyukai cover dengan mode berantakan seperti itu ya.... Padahal tipe bukunya beda-beda lho, 2 novel fantasi terjemahan, satu metropop dan satu lagi teenlit.

Untukku sendiri, aku nggak suka dengan tipe seperti ini. Kesannya seperti doodling anak sekolahan saat ada pelajaran kosong. Dan lagi, tulisan judul dan pengarangnya jadi kemana-mana, dengan font yang tidak dengan mudah dibaca, apalagi untuk yang novel terjemahan, di mana judul asli dan judul terjemahan sama-sama dituliskan di situ. Berasa penuh sesak dan nggak nyaman, sama sekali.



Bagaimana menurutmu? Apakah kamu suka ilustrasi cover seperti ini, menurutmu itu cantik dan artistik, atau sama seperti aku yang lebih suka corak minimalis dan klasik. Yay atau Nay. Love it atau Ditch it?? Selera orang beda-beda boleeeh kaaaan...............

3 komentar:

  1. Kalo saya suka banget. Habisnya seni abis

    BalasHapus
    Balasan
    1. seep. selera orang memang beda-beda kok :)

      Hapus
  2. Kalau saya, sih, suka banget, Mbak. :)
    Oh, iya, desainer sampulnya, semua sama, atau?

    BalasHapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

My Recent Pages

Recent Posts Widget