Rabu, 09 Desember 2015

Kenang-kenangan yang Tertinggal dari IRF 2015 (Bagian 1)



Tanggal 5-6 Desember kemarin para pembaca buku tentu tahu dong kalau GoodReads Indonesia mengadakan acara Festival Pembaca Indonesia (Indonesia Readers Festival - IRF) 2015. Acara tahunan yang sudah keenam kalinya diadakan, tahun ini mengambil tema Reading-Caring-Sharing dan diadakan di Synthesis Square, Jl. Gatot Subroto, Jakarta Selatan. Berbagai kegiatan seru ada di sana, bukan cuma pameran berbagai booth yang berhubungan dengan dunia buku dan membaca, tapi ada juga workshop-workshop keren, pemutaran film-film yang diangkat dari buku, Talkshow yang mengundang penulis-penulis beken, Books for the Blind, dan lain-lain. Tentu saja tidak ketinggalan berbagai games, kuis, bagi-bagi buku gratis daaaan... acara IRF yang gak mungkin terlewatkan, BookSwap dan BookWar! Kali ini malah ditambah lelang Kotak Misteri yang bikin heboh.... :D


Nah, ceritanya, dari Semarang, ada 4 orang goodreaders yang menyempatkan waktu untuk menghadiri event ini. Ada Mas Pratono (yang harta 20 kg-nya sudah mendahului terbang ke Jakarta), Mas Tezar, Kak Lila dan aku sendiri. Kami berempat memilih naik kereta api tut tut tut hari Jumat siang agar mulai hari Sabtu hingga Minggu bisa full menikmati festival ini. Waktu berangkatnya saja, aku sudah (((HAMPIR))) bikin deramah ketinggalan kereta yang dilakoni terlebih dahulu dengan acara cetak tiket dan lari-lari sepanjang peron pas keretanya sudah tingtong tingtong... untung saja masih lancar jaya dan selamat sampai tempat duduk -dan tidak disambut omelan teman-teman seperjalanan yang baik hati dan tidak sombong *halah... nyolu...*.  Selama di kereta kita puas ngakak-ngakak dan ngobrolin segala macam hal yang ada (dan tidak ada) hubungannya dengan buku dan IRF, meskipun sambil ditingkahi suara jeritan tangis bayi di kursi sebelah (... adek bayi nangis bukan karena kita berisik kan ya??). Aku sebenarnya sempat berharap ada adegan perebutan Bakuman #12, tapi ternyata kedua fans komik ini, yang berada di samping dan depanku, sedang sopan-sopan dan jaim-jaim, jadi keadaan tetap aman terkendali, tidak ada pertumpahan darah ala GoT. Akhirnya, jam 21.00 WIB kereta berhenti di stasiun Jatinegara, tempat aku, Lila dan Tezar berhenti untuk lanjut naik Comutter Line ke rumahku di kawasan Serpong, sedangkan Mas Pra lanjut ke Ps. Senen karena sudah dijemput di sana.

Hari Sabtu pagi, sekitar jam 09.00 kita start dari rumah. Dengan berbekal google maps dan navigation (dan banyak doa), kita bertiga berangkat menuju Synthesis Square. Majuuuu tak gentar, paling nyasaaaar... #eaak  Meskipun sempat lancar dipandu si google sampai "in 300 meters your destination is on the left", eh malah kita kelewatan membaca sign gedungnya (suerrr, itu sign mungil bener!!). Jadilah harus memutar kembali dan sedikit bermacet ria. Untung kali kedua langsung ketemu dan hepi banget waktu dikomentarin "you have arrived at your destination".
Thank you google maps... :p

Setelah mendaftar di tempat registrasi lantai dasar, kita langsung lanjut ke lantai 7 tempat IRF digelar. Begitu lift terbuka.... whuaaaa, sudah ramai betul... Apalagi talkshow Go Set A Watchman sedang berlangsung di panggung utama. Sempat sapa sana-sini dan bertemu banyak teman-teman buku dan berputar di berbagai booth, akhirnya kita njujug di booth #10-11 milik BBI. Kembali ramai sapa menyapa di sini dan mulai deh acara narsis jeprat-jepret foto memakai prop BBI yang lucu-lucu.

After all this time...?
"FAKIR BUNTELAN"

Begitu bertemu Mas Pra lagi, satu hal yang langsung ditanyakan, timbunannya yang sudah dikirim duluan itu mana? Ini penting!! Kan aku mau ngerampok duluan sebelum si timbunan masuk meja swap.... hehehe....

Pas jam 12.00 teng, ada satu acara yang langsung bikin kegaduhan. Yaaa.., apalagi kalo bukan BookWar. Meskipun berminat ikut, tapi terkenang keganasan tahun-tahun sebelumnya (elus-elus bekas cakaran tangan entah siapa), aku tidak terlalu memaksakan diri sih. Acara setelah BookWar ini yang sebenarnya jadi inceran para BBI-ers, Lelang Kotak Misteri. Mbak Truly memenangkan sesi pertama ini dengan (kalo gak salah) 16-an buku. Hadiahnya 3 buah buku Pram dan Umar Kayam. Yaayy... ahzeek...

BookWar
Serbuuuuuu!!!!

Setelah keganasan BookWar dan Lelang mereda, jelang pukul 13.00 aku berpindah ke lantai 8, tempat workshop-workshop diadakan. Pilihanku hari ini adalah Kelas Puisi Bapak Sapardi Djoko Damono. Ada beberapa buku juga yang kubawa karena ingin kumintakan tanda tangan beliau. Sampai di ruang workshop, ternyata peserta sudah cukup ramai meski kelas belum dimulai. Beberapa saat kemudian, waktu Pak SDD akhirnya tiba, peserta workshop sudah membludak sampai sebagian peserta harus berdiri. Menurutku sih memang kelas ini asyik banget, jadi gak heran peminatnya tumpah-ruah. Pak SDD berbagi pelajaran tentang menulis dan menikmati puisi. Ada beberapa kalimat yang langsung masuk ke hatiku *jyaaah* seperti
"Puisi itu bukan untuk dipahami, tapi dihayati!" 
atau
"Orang marah gak akan bisa nulis puisi, akhirnya hanya gombal saja." 
((Baaaaiiiiik... Bapak! Saia janji gak akan marah-marah gak jelas lagi....))

"Puisi itu adalah bunyi..."

Setelah peserta sempat diberi waktu untuk menulis selarik-dua larik puisi, akhirnya kelas ditutup dengan acara book-signing dan photo session. Ok seep!


Hujan Bulan Juni-ku akhirnya bertanda tangan SDD
Lebih jauh untuk kelas puisi ini bisa dibaca di sini.

Kembali ke lantai 7, ternyata BookWar dan Lelang Kotak Misteri sesi kedua sudah berakhir. Hadiahnya kembali jatuh ke tangan anggota BBI, yaitu Mbak AS Dewi dengan 20an buku dan isi kotak misterinya adalah buku-buku klasik.


Prop favorit: Fakir Buntelan :D

Keriangan hari pertama IRF ini akhirnya ditutup dengan foto bersama di depan Booth BBI.... dengan janji dan tekad bahwa besok kita akan memenangkan kedua lelang kotak misteri kembali #Sulis4MysteryBox.
*tapi takdir ternyata mengatakan hal yang berbeda*
*halah*

Sedikit capek memang, apalagi keluar disambut jalanan Jakarta yang tersendat parah di waktu hampir malam minggu, tapi puas rasanya menghabiskan sehari penuh bersama teman-teman BBI dan GRI yang bikin acara IRF ini jadi keren abis. Apalagi besok masih ada sehari lagi yang pasti gak akan kalah seru!



To be continued...... つづく.... bersambung ke Bagian 2

Teaser Bagian 2
* ada Mr. 63 yang diam-diam menggagalkan rencana BBI dan Kotak Misteri
* ada orang (aku!) yang sama sekali gak tau siapa pengarang buku Summer Breeze
* terjebak lampu mati, banjir dan macet parah saat mengejar kereta api pulang



4 komentar:

  1. Hahahaha perjuangan yak. Sebenernya Synthesis Square itu petunjuk masuk gedungnya kecil, tapi iklannya gede banget di jembatan penyeberangannya. kakakakakkkk...

    BalasHapus
    Balasan
    1. nah itulah... matanya lebih melirik ke iklan di jembatan itu makanya pintu masuk synthesis-nya malah kelewatan *siwer* hahahaha....

      Hapus
  2. Ngoahahaaa... Ngakak baca "teaser" nya

    BalasHapus
    Balasan
    1. sejarah asal-muasal nama Mr. 63 yang terkenal itu... :))

      Hapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

My Recent Pages

Recent Posts Widget