Senin, 25 Mei 2015

Love in the Time of Cholera


Judul: Love in the Time of Cholera - Cinta Sepanjang Derita Kolera
Judul Asli: El amor en los tiempos del cólera
Pengarang: Gabriel García Márquez
Penerbit: Selasar Publishing (2010)
ISBN: 9879792594041
Jumlah Halaman: 671 halaman
Penerbitan Perdana: 1985
Literary Awards: Los Angeles Times Book Prize for Fiction (1988)



Lihat sinopsis
Inilah novel cinta sepanjang masa. Sebuah kisah cinta abadi melintasi abad, dalam emosi-emosi yang sangat unik sekaligus paling kuat yang bisa dirasakan manusia. Di balik fragmen yang menghayutkan, tentang cinta dan keniscayaan.

Gabriel Garcia Marquez mengisahkan berbagai bentuk cinta di antara hubungan manusia: cinta bertepuk sebelah tangan, cinta dalam pernikahan, cinta platonik, cinta sarat amarah,cinta yang dibiasi api cemburu, cinta monyet, cinta yang berbahaya, perselingkuhan cinta, cinta jarak jauh, cinta di kala senja, hingga penantian cinta sejati.

Garcia Marwquez menyuguhkan nilai-nilai yang telah mengkristal tentang makna sesungguhnya menjalanu hidup, mencintai, dan memperjuangkan kehidupan cinta. Sesuatu yang sangat humanis, mencintai, atau dicintai, dan kehilangan.

Bagi Anda yang mencari cinta sejati, novel ini akan memberi banyak makna dalam kehidupan Anda.

Apa yg bisa kukatakan tentang sebuah penantian cinta? Bukan 1 atau 3 atau 5 atau bahkan 10 tahun... tapi penantian panjang lebih dari 5 dekade. Penantian yang menguji kewarasan jiwa dan melayukan raga. Lalu mungkinkah seseorang jatuh cinta lagi, benar-benar kasmaran dan jatuh cinta sebenar-benarnya, pada lelaki yang sama, setelah melupakannya bersama dengan kebeliaan masa remaja yg telah lama menjauh.



Novel ini bertutur tentang kisah cinta Florentino Ariza kepada Fermina Daza. Saat keduanya masih belia, gelora cinta yang diawali dari satu pandang pertama bersemi tersembunyi dari tatapan para guru dan pengawas sang gadis, terlarang karena asal-usul dan garis trah sang pemuda. Walau sempat membara dan membuat mabuk kepayang, namun akhirnya si gadis memilih untuk berpisah.

Novel ini lalu berkisah tentang kisah cinta Florentino Ariza kepada Fermina Daza. Saat Fermina Daza telah menjadi istri seorang dokter dari keluarga Urbino yang terpandang. Saat Florentino menggunakan rasa cinta yang enggan mati sebagai bahan bakar meniti jenjang karier yang mengubah dirinya dari pegawai rendahan menjadi seorang gentleman terhormat. Rasa cinta yang juga mengubahnya menjadi lelaki yang tak pernah percaya lagi pada cinta itu sendiri. Membuatnya mengumbar nafsu pada banyak perempuan tapi tak pernah menyerahkan hatinya. Karena hatinya memang sudah bukan lagi miliknya, tapi milik seorang wanita yang bahkan tak pernah lagi sudi melihat wajahnya.

Novel ini juga berkisah tentang kisah cinta Florentino Ariza kepada Fermina Daza. Saat wanita itu kehilangan suaminya dalam kecelakaan paling sepele dan paling sembrono dalam sejarah kehidupan sang dokter. Bagaimana Florentino Ariza berusaha memenangkan hatinya kembali, walau waktu sudah merontokkan setiap helai rambutnya dan menorehkan kerutan-kerutan nyata di wajahnya.


Tapi dalam novel ini juga ada cerita tentang seorang Fermina Daza, wanita yang jatuh cinta mabuk kepayang pada seorang lelaki romantis bertabur puisi dan serenade saat ia masih sangat belia. Lalu suatu saat keromantisan pemuda itu kehilangan pesonanya dan ia pun tersadar. 

Dan ada cerita Fermina Daza yang menikah dengan putra keluarga terpandang, dan menjalani hari-harinya dibawah tekanan mertua dan saudara-saudara iparnya. Meskipun demikian ia tetap tegar dan membuktikan kemampuannya menjadi istri dan wanita panutan bagi suami dan kotanya. Wanita yang mempu bertahan dari semua penderitaan yang dialami seorang istri Dokter yang terobsesi pada penyakit kolera yang kerap menyambangi daerah mereka. Juga bertahan saat cobaan terbesarnya mendatangi, pengkhianatan pada sumpah kesetiaan mereka. Sang suami akhirnya meninggalkannya saat ajal menjemput, 50 tahun setelah pernikahan mereka. 

Lalu Florentino Ariza datang kembali kepada Fermina Daza dan menawarkan sebentuk persahabatan di atas puing-puing cinta.



Sebuah novel indah yg menyoal tentang cinta, jatuh cinta, dan kesetiaan cinta, dengan semua derita dan kejujurannya. Mustahil membacanya tanpa merasa terharu. *sigh*

“Florentina Ariza had kept his answer ready for fifty-three years, seven months and eleven days and nights. 'Forever,' he said.” 


Ah sudahlah.... cukup sudah rasa mendayu-dayu yang bergejolak selama membaca novel percintaan aneh ini. Tanpa mengurangi rasa hormatku pada sang pengarang dan pada kisah ini, biarlah kurangkum isi seluruh buku dalam dua kata saja, Kutunggu Jandamu! XD


Notes:
Baru abis googling dan baru tahu kalau kisah ini sudah difilmkan pada tahun 2007 dengan judul yang sama dan dibintangi oleh  Javier Bardem (Florentino), Giovanna Mezzogiorno (Fermina), dan Benjamin Bratt (Dr. Urbino).
Jadi pengin nonton filmnya inih....
See IMDB

How long would you wait for love?




https://www.goodreads.com/review/show/1233902249

4 komentar:

  1. pernah lihat filmnya di TV, tapi nggak selesai.. T.T
    bagian awal filmnya udah bikin sesenggukan..
    pengen bacaaaa...

    nice review mbak! (y)

    BalasHapus
    Balasan
    1. beneran mau baca? mau kupinjemin bukunya? :))

      Hapus
  2. Pernah nonton film nya duluuuu.. Udah lupa ceritanya, tp perasaan pas abis nonton dulu ngerasa film nya baguuuss.. Hehehe..

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya, bukunya juga bagus kok... meskipun bantaaaal tebelnya XD

      Hapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

My Recent Pages

Recent Posts Widget