Judul: Kelas Memasak Lilian
Judul Asli: The School of Essential Ingredients
Pengarang: Erica Bauermeister
Penerbit: Bentang Pustaka (2009)
ISBN: 978-979-12-2774-2
Jumlah Halaman: 231 halaman
Penerbitan Perdana: 2009
Literary Awards: Goodreads Choice Nominee for Fiction (2009)
Empat bintang bukan karena ceritanya amat sangat bagus, tapi lebih karena aku sukaaa... Awalnya kukira akan mendapatkan novel berempah berat layaknya seporsi kari seperti di Mistress of Spices. Tapi ternyata tidak. Membaca ceritanya berasa seperti menonton film Love Actually hanya saja settingnya di dapur sebuah restoran terkenal dan dengan dikelilingi sekian banyak bahan, bumbu, rempah, saus yang nikmat, kue dan manisan. Alur kisahnya tentu tidak jelek. Sembilan buah potongan kisah yang mengalir tenang, jalin-menjalin, memperlihatkan seorang guru memasak dengan delapan muridnya, dengan problematikanya masing-masing. Ringan, manis, dengan banyak lapisan yang semuanya berakhir indah layaknya sepotong kue tiramisu di sore hari.
Apel
Lilian sendiri jatuh cinta pada seni memasak gara-gara pengalaman masa kecilnya yang cukup menyedihkan. Ayahnya pergi dari rumah, meninggalkan Ibunya yang sengsara sampai-sampai 'lupa' keadaan sekelilingnya. Untunglah dengan bantuan rempah-rempah, banyak-banyak cinta dan sebutir apel yang meranum di sebuah musim gugur, Lilian mampu membangunkan ibunya tersebut. Karena itulah, Lilian percaya, banyak hal yang bisa dibangkitkan dengan masakan-masakan tertentu, satu yang cocok untuk tiap orang.
Sepotong kue pengantin dan semangkok fondue
Carl dan Helen adalah pasangan suami istri yang telah memasuki masa pensiun. Dari luar, mereka tampaknya sangat serasi, namun sebenarnya Carl masih menyimpan sepotong hati yang sakit karena pernah dikhianati Helen.
Kepiting goreng
Claire adalah seorang ibu muda yang sangat bahagia dan bangga terhadap suami dan kedua putra-putri balitanya. Tapi semakin lama, ia merasa semakin tenggelam di bawah bayang-bayang keluarganya.
Tortilla dengan saos tomat
Chloe adalah yang paling muda di kelas itu. Kikuk dan belum yakin pada kehidupannya. Setelah lulus SMU satu-satunya pekerjaan yang pernah dilakukannya adalah membersihkan meja dari satu restoran ke restoran yang lain.
Kue tar krim lemon
Isabelle malang yang mulai tua. Setelah menjalani hidupnya yang penuh rasa pahit dan manis, membesarkan putri-putri dan seorang putra yang lumayan perhatian, sekarang semuanya mulai memudar dari pikirannya.
Thyme dan bawang
Tom baru saja kehilangan istrinya yang dikalahkan kanker. Kalau saja mereka punya lebih banyak waktu bersama....
Apel
"Kesedihan setiap orang itu berbeda-beda. Begitu juga obatnya, tapi ada beberapa hal yang kita semua butuhkan. Yang terpenting kita harus merasa aman. Berikan itu padanya."Lilian, sang pemilik restoran, juru masak sekaligus guru di School of Essential Ingredients, nama yang diberikannya pada kursus masak yang diadakan sebulan sekali di dapur restorannya. Untuk kelasnya kali ini, ia mendapatkan murid-murid yang sangat berbeda-beda, baik latar belakang sosialnya, maupun motivasi mengikuti kursus ini. Seiring waktu, Lilian dan para muridnya berkenalan lebih dalam, dan dalam lingkungan penuh bau masakan yang menggoda, satu per satu murid tersebut mengambil alih panggung utama dan menghidangkan kisah hidupnya.
Lilian sendiri jatuh cinta pada seni memasak gara-gara pengalaman masa kecilnya yang cukup menyedihkan. Ayahnya pergi dari rumah, meninggalkan Ibunya yang sengsara sampai-sampai 'lupa' keadaan sekelilingnya. Untunglah dengan bantuan rempah-rempah, banyak-banyak cinta dan sebutir apel yang meranum di sebuah musim gugur, Lilian mampu membangunkan ibunya tersebut. Karena itulah, Lilian percaya, banyak hal yang bisa dibangkitkan dengan masakan-masakan tertentu, satu yang cocok untuk tiap orang.
Sepotong kue pengantin dan semangkok fondue
Carl dan Helen adalah pasangan suami istri yang telah memasuki masa pensiun. Dari luar, mereka tampaknya sangat serasi, namun sebenarnya Carl masih menyimpan sepotong hati yang sakit karena pernah dikhianati Helen.
Kepiting goreng
Claire adalah seorang ibu muda yang sangat bahagia dan bangga terhadap suami dan kedua putra-putri balitanya. Tapi semakin lama, ia merasa semakin tenggelam di bawah bayang-bayang keluarganya.
Tortilla dengan saos tomat
Chloe adalah yang paling muda di kelas itu. Kikuk dan belum yakin pada kehidupannya. Setelah lulus SMU satu-satunya pekerjaan yang pernah dilakukannya adalah membersihkan meja dari satu restoran ke restoran yang lain.
Kue tar krim lemon
Isabelle malang yang mulai tua. Setelah menjalani hidupnya yang penuh rasa pahit dan manis, membesarkan putri-putri dan seorang putra yang lumayan perhatian, sekarang semuanya mulai memudar dari pikirannya.
Thyme dan bawang
Tom baru saja kehilangan istrinya yang dikalahkan kanker. Kalau saja mereka punya lebih banyak waktu bersama....
Ravioli... dan Tiramisu
Antonia seorang imigran Itali yang meninggalkan rumah namun selalu merindukannya. Ian, yang menganggap ibunya yang pelukis terlalu tak terduga dan kemudian menemukan rasa aman dalam kepastian logika komputer.
Ah, sudahlah.... semua tulisan ini sudah membuatku lapaaar.
Antonia seorang imigran Itali yang meninggalkan rumah namun selalu merindukannya. Ian, yang menganggap ibunya yang pelukis terlalu tak terduga dan kemudian menemukan rasa aman dalam kepastian logika komputer.
Ah, sudahlah.... semua tulisan ini sudah membuatku lapaaar.
iyaaa jadi laper baca reviewnya :) pingin baca ulang buku ini ah, kangen..
BalasHapusiya... buku kayak gini memang sering bikin kangen... bisa buat 'tombo ati' juga kalo mood lagi jelek :D
HapusHihiiii sama mbak .
BalasHapusIni tiba2 malah jadi laper kalau baca buku tentang kuliner :D
hiii... kita baca bukunya samaan inih... bagus ga edisi bahasa Inggrisnya? yang pasti aku sebenernya lebih suka judul aslinya itu, lebih gimanaaaa gitu... #eh :))
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusSalah pake akun >,<
BalasHapus---
Wah, tema baca bareng kali ini tuh bersebrangan ya sebenernya, satu tuh berat, satu lagi bikin laper.
Huiks..
Udah dua yang review buku ini juga dan aku jadi tertarik banget baca bukunya xD
aku kirain emang sengaja dibikin begitu, biar seimbang, gak baca yang berat-berat terus, entar tangannya bisa berotot.... #eh #jakasembung #abaikansaja :))
Hapusbarusan abis bw sebentar, ternyata sudah empat yang ripiu buku ini. hebaatt....
Wuih..banyak juga ya yang review buku ini ;)
BalasHapus@lucktygs
http://luckty.wordpress.com/2014/02/27/review-macaroon-love/
bacaan favorit... karena tipis?? #eaaa
Hapus*jadi pengin makaroon*