Selasa, 04 Maret 2014

Para Pengendali Naga


Judul: Para Pengendali Naga: Nyanyian Perang di Tanah Naga
Pengarang: Dhia Citrahayi
Seri: Para Pengendali Naga #1
Penerbit:  Leutika Pro (2013)
ISBN: 978-602-22-5582-6
Jumlah Halaman: 287  halaman (edisi revisi)
Penerbitan Perdana: 2013



Kami terikat dengan dirimu
Jiwa kami adalah jiwamu
Ragamu adalah milik kami
Dan kekuatan kami adalah milikmu...

Para Pengendali Naga: Nyanyian Perang di Tanah Naga ini menceritakan tentang gonjang-ganjing sebuah negeri bernama Avriedhas. Di negeri ini, ada makhluk-makhluk naga yang keberadaannya terikat pada jiwa-jiwa manusia. Konon, di jaman dahulu kala, ada perjanjian antara manusia dan Raja Naga, tapi apa isi perjanjian ini, aku masih kurang jelas. Tapi pokoknya orang-orang yang beruntung hatinya terbuka untuk membuat ikatan dengan para naga -Para Pengendali Naga- akan memiliki kekuatan melebihi manusia biasa.



Avriedhas ini terbagi menjadi 6 propinsi, di mana di tiap-tiap propinsi ada tetua pengendali naga. Tugas utama para tetua ini adalah menjaga perjanjian antara manusia dengan Raja Naga. Naaanti, di tengah-tengah cerita baru terungkap bahwa sebenarnya ada 7 tetua naga. Sang Raja Avriedhas ternyata adalah seorang tetua pengendali naga juga, meskipun entah karena sebab-musabab apa, ia sangat membenci perjanjian yang ada. Lebih dari itu, ia ingin memutuskan perjanjian itu, meskipun itu berarti ia harus menaklukkan semua tetua bahkan harus membunuhi mereka.

Tokoh utama novel ini adalah seorang gadis bernama Siyan. Ia adalah putri bungsu tetua pengendali naga propinsi timur yang terbunuh pasukan Raja. Ibu dan kakak perempuannya dijadikan pampasan perang, dijadikan istri-istri para jendral yang membunuh ayahnya. Saat kedudukan para pengendali naga yang menentang keinginan Raja semakin terdesak, Siyan kemudian merancang siasat untuk menyerang sang Raja. Ia menyusup ke ibukota dan menjadi 'keponakan' seorang jendral yang merasa berdosa pada ayahnya, dengan samaran ingin bersekolah di akademi kerajaan. Sementara di sekolah ia berkenalan dengan putra mahkota dan putra-putra para jendral yang dulu memporak-porandakan keluarganya, diam-diam ia dan beberapa temannya, ppn muda dari propinsi timur, bergerilya membuat kerusuhan. Puncaknya, mereka semua menyerang Sang Raja yang sedang menyelenggarakan pesta perpisahan untuk Sang Putri yang akan menikah dengan pangeran negeri tetangga. Serangan yang mengubah total pandangan Sang Putra Mahkota dari simpati menjadi kebencian tak berujung.....


* * *


Pertama-tama, harus kukatakan bahwa yang kubaca ini adalah Para Pengendali Naga edisi revisi, hadiah dari si ibu pengarang sendiri. Edisi ini tampaknya tidak 'sebantal' edisi aslinya, jumlah halamannya hanya 287 halaman kertas A4. Perbedaan yang mungkin paling tampak adalah, di edisi ini sama sekali gak ada efek suara yang dituliskan, sesuatu yang saat saya baca di review beberapa teman menjadi gangguan kecil dalam membaca. Seep lah.

Ceritanya lumayan menarik. Rumit dan dengan rencana-rencana belibet, sebelibet nama-nama tokoh yang bejibun banyaknya *entah berapa kali aku salah membaca dan melafalkan nama Hises dan Xiesht, ssssttt lah pokoknya* *pisss ibu pengarang V(-_-)V * Ehm, balik ke ceritanya, iya, premisnya sangat mengingatkan pada kisah Eon/Eona dengan para naga dan adanya perjanjian antara Naga dan manusia yang terpilih. Meskipun demikian banyak kejutan-kejutan kecil dalam alur yang tak terduga, sehingga keseluruhan isi buku tak membosankan hingga akhir. Ada hal-hal yang kusukai ada juga yang tidak. Yang aku suka misalnya hubungan antara Siyan dengan Xiesht. Cara Xiesht bertindak saat tahu siapa sebenarnya Siyan sedikit tak konvensional. Bukannya dia itu anak seorang jendral dalam dewan, eh kok malah *sedikit* membela Siyan. Menurutku tokoh Xiesht itu sungguh sangat kompleks dengan banyak lapisan pada latar belakang dan cara berpikirnya. Karakter Siyan sendiri sebenarnya tidak terlalu cocok denganku, terutama soal tindakan terakhirnya di ibukota [spoiler] Aku setuju dengan Kief, membunuh raja sama sekali gak memecahkan masalah, malah membuat masalah baru yang lebih kacau. Kalau saja Siyan *dan kita semua* tahu, mengapa Sang Raja ingin memutuskan perjanjian dan apa isi perjanjian itu, mungkin ada pemecahan yang lebih pas. Terus terang, sepanjang buku aku memihak Siyan, tapi setelah kejadian di Istana itu, aku sepenuhnya bersimpati pada Putra Mahkota Alant. Jadi penasaran nih, di sequelnya nanti, Alant bakalan jadi sekejam apa ya?? Kasihan juga nasib Jendral Ian yang harus dipenjara gara-gara Siyan. Hal lain yang bikin penasaran: hubungan Tania dan Reskell *jadi gak jadi gak* *ngitung kancing*, juga hubungan Hises dan Lalita dan Alant, serta kelanjutan kisah Kathalya dan Rera dengan keluarga barunya masing-masing.

Sukses nih buat Dhia untuk novel debutnya. Penggambaran negeri naga dan para pengendalinya asyik sekali untuk dinikmati. Endingnya yang kentang sekali membuat gak sabar nunggu kelanjutannya.... :)


3 komentar:

  1. uapa? hanya 287 halaman??
    *orang yang baca versi 631 halaman

    BalasHapus
    Balasan
    1. iyaaaa.... 287 hal versi kertas A4 font TNR 12 spasi 1,5 tanpa ilustrasi.
      kayak baca 2 buku yang beda ajah ya.... #pukpukBiondy :))

      Hapus
    2. Sa....saya juga bacanya yg 631 halaman (.__.)

      Btw mbak Cindy, itu bikin yang progress to excessive reviewer 25/75 gimana sih?

      Hapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

My Recent Pages

Recent Posts Widget