Judul: The After-Dinner Mysteries
Judul Asli: 謎解きはディナーのあとで (Nazotoki Wa Dinā No Ato De)
Seri: Nazotoki Wa Dinā No Ato De #1
Pengarang: Higashigawa Tokuya
Penerbit: Haru (2013)
ISBN: 978-602-77-4229-1
Jumlah Halaman: 291 halaman
Penerbitan Perdana: 2010
Kenapa ada mayat bersepatu bot di kamar yang berlantai kayu?
Kenapa ada racun dalam botol anggur yang masih tertutup rapat?
Kenapa ada mayat yang tinggi badannya bisa menyusut?
Alkisah ada seorang putri tunggal dari pengusaha amat sangat kaya raya sekali yang ogah jadi anak baik-baik yang kesana-kesini shopping gaul ngabisin duit papa. Jadilah ia seorang detektif polisi bagian pembunuhan (jangan dipikirkan gimana sekolah polisinya dulu ya, atau kenapa si Ayahanda-nya boleh-boleh aja, atau gimana gak ada orang yang tahu latar belakang keluarga cewek ini) #santeaja.
Nah si tuan putri ini bernama Hosho Reiko. Dan di buku ini, ada enam kasus misteri pembunuhan plus satu kasus hadiah kucing yang harus dipecahkannya. Tentu saja Reiko tidak sendirian. Ada Komandan Kazamatsuri, atasan Reiko yang cukup sok dan terang-terangan jadi anak orang kaya, meskipun gak sekaya keluarga Hosho (gosh, ada apa dengan anak orang kaya tapi pengin jadi polisi??) dan ada juga Kageyama, pelayan mansion Hosho, yang tinggi, tampan, cerdas, tapi punya mulut yang gak ada rem-nya. Kageyama inilah yang setiap malam, setelah melayani makan Tuan Putri Reiko, membantunya menganalisa kasus yang sedang dihadapi plus memberikan pemecahannya.
Untuk buku ini, harusnya dibaca saat mood lagi normal, sambil santai-santai menikmati selorohan Kageyama ke Ojousama-nya. Jangan diseriusin. Kan kisahnya jenis cozy mystery yang tidak terlalu berat dan serius. Kalau mau serius, yah, banyak sekali plot hole dalam ketiga karakter utamanya. Lagian, mana ada pelayan pribadi yang dengan dongoknya ngata-ngatain si tuan putri seperti ini,
Wakakaka.... ada-ada aja nih si Kageyama. =))
Untuk cerita misterinya sendiri, yaah... ok-lah. Gak terlalu rumit, bisa dipikir secara logis. Hanya saja, kasusnya terlalu umum, tidak ada sangkut-pautnya dengan keberadaan Hosho Reiko dan Kazamatsuri yang notabene orang kaya. Hanya kasus nomor empat saja yang pemecahannya dapat dibangun berdasarkan kebiasaan Kageyama memanggil Reiko sebagai Ojousama, sedangkan yang lainnya, latar belakang Reiko hanya sebagai tempelan saja. Begitu pula dangan hubungan dengan kisah pembukaan kasusnya. Misalnya saja di kasus kedua, baik Kageyama, Reiko maupun Kazamatsuri terlambat masuk kerja gara-gara ada pemadaman listrik yang menyebabkan jam weker mereka semua terlambat sejam. Aku kirain, nanti kasusnya bisa dipecahkan gara-gara fakta ini, eh ternyata, nggak juga. Terlambat kerja-nya lagi-lagi hanya tempelan belaka.
Sebagai bacaan santai sih boleh, tapi kalau mau mencari kisah-kisah detektif, ya mending baca manga Meitantei Conan atau Kindaichi (atau sekalian Kuroshitsuhi/Black Butler yang ada tokoh pelayan supernya juga).
"Maaf, Tuan Putri... Kalau Anda tidak tahu kebenaran kasus sepele seperti ini, apakah Tuan Putri sebenarnya bego?"atau begini,
"Jangan-jangan mata Tuan Putri sebenarnya hanya lubang tak berguna?"atau lebih parah lagi,
"Kalau Tuan Putri tidak tahu mengenai hal mudah seperti ini, apakah Anda bisa disebut detektif profesional? Terus terang, level Anda jauh lebih rendah dibanding amatir kelas teri."
Wakakaka.... ada-ada aja nih si Kageyama. =))
Untuk cerita misterinya sendiri, yaah... ok-lah. Gak terlalu rumit, bisa dipikir secara logis. Hanya saja, kasusnya terlalu umum, tidak ada sangkut-pautnya dengan keberadaan Hosho Reiko dan Kazamatsuri yang notabene orang kaya. Hanya kasus nomor empat saja yang pemecahannya dapat dibangun berdasarkan kebiasaan Kageyama memanggil Reiko sebagai Ojousama, sedangkan yang lainnya, latar belakang Reiko hanya sebagai tempelan saja. Begitu pula dangan hubungan dengan kisah pembukaan kasusnya. Misalnya saja di kasus kedua, baik Kageyama, Reiko maupun Kazamatsuri terlambat masuk kerja gara-gara ada pemadaman listrik yang menyebabkan jam weker mereka semua terlambat sejam. Aku kirain, nanti kasusnya bisa dipecahkan gara-gara fakta ini, eh ternyata, nggak juga. Terlambat kerja-nya lagi-lagi hanya tempelan belaka.
Sebagai bacaan santai sih boleh, tapi kalau mau mencari kisah-kisah detektif, ya mending baca manga Meitantei Conan atau Kindaichi (atau sekalian Kuroshitsuhi/Black Butler yang ada tokoh pelayan supernya juga).
* * *
Edisi terjemahannya ini, dituliskan sebagian dengan tata bahasa formal, yang lain dengan gaya non-formal. Mungkin untuk mengakomodasi penggunaan tingkatan pembahasaan dalam bahasa aslinya. Typo gak ketemu. Covernya juga sangat mirip dengan edisi aslinya. Sedikit galau apakah buku ini harus disampul plastik atau tidak, karena covernya ini menggunakan kertas bertekstur yang enak dipegang. Tapi kalau gak disampul, nanti ujung-ujungnya terlipat, gak cantik lagi.... #hadeeehhh
ini yang dari dorama itu ya..
BalasHapusini yg diangkat jadi dorama, atau dari dorama terus dibikin lite-novelnya??
BalasHapusaku juga kurang jelas mas -_____-