Judul: Malaikat Lereng Tidar
Pengarang: Remy Sylado
Penerbit: Penerbit Buku Kompas (2014)
ISBN: 978-979-70-9803-2
Jumlah Halaman: 544 halaman
Penerbitan Perdana: 2014
Literary Awards: Kusala Sastra Khatulistiwa Nominee for Prosa - longlist 2014
Dari Sinopsis:
Ini 101% imaginasi. Namun cerita yang saya sajikan buat Anda ini, Puan-Puan dan Tuan-Tuan, sebenarnya berangkat dari kisah nyata satu abad silam.
Kalau Anda tidak suka, barangkali sebab Anda punya masalah istimewa dengan emosi Anda, silakan tutup buku ini, campakkan, atau bahkan bakar saja. Tapi, jangan lupa, beli dulu buku ini, dan bayar di kasir toko buku sini, sebab sebelum buku ini menjadi wujud, sudah ada biaya yang keluar lumayan ramai di sini, yaitu ketika fiksi mesti dibangun dengan serangkaian riset.
Setelah itu, jika Anda merasa perlu secara sukarela membacanya, maka syabas dan terimakasih, sebab adat baca sastra tak ayal merupakan budaya elok yang membedakan manusia dengan hewan.
Ah... karena sang empunya cerita tampaknya enggan menjelaskan lebih rinci tentang karya ciptanya, siapalah aku untuk melangkahi keinginan beliau. Yang bisa kukatakan hanya ini. Aku benar-benar terserap dalam kisah seabad lalu. Sebuah kisah asmara sederhana antara seorang laki-laki dan seorang perempuan, dan berbagai sekatan dan aral yang mencobainya. Kisah romansa yang membuktikan bahwa kekuatan kasih bisa membuat insan manusia yang memilikinya menjadi tegar kuat, dan kekuatan kesabaran yang membuat sosok pelakunya mampu menahan kesedihan dan kemarahan yang datang bertubi.
Mungkin kisah itu terdengar jamak dan lazim, tapi bukankah yang demikian itu memang lakon yang paling akrab dengan hati.
Tapi jika engkau masih ingin menguji mengapa aku menyukainya, maka aku juga akan mengatakan bahwa kisah sejarah yang menyertainya ikut memberi warna-warni cantik bak langit di senja hari. Kisah sejarah yang dikaji sungguh-sungguh dari macam-macam rujukan dan sumber skrip yang pasti tak mudah diraih lalu diselami artinya. Meskipun demikian, mungkin kita harus dewasa dalam menyingkapinya, menimbang nilai benar dan salah pandangan seseorang di hari ini bisa jadi tak sama dengan di zaman terdahulu, apalagi jika perkara kaidah negara jadi hukumnya. Lain dari sekelumit pelajaran historie dan politique, banyak pula yang dapat kuambil hikmahnya dari kisah ini. Tentang toleransi berbagai-bagai suku bangsa, tentang perkawanan, tentang uang dan kuasa, pula tentang rasa keadilan yang kadang tak selaras dengan hukum. Tapi masalah harkat dan budi seseorang tentulah tak akan berbeda hingga nanti. Jez yang jatuh cinta tentu berbeda dengan Soembino yang memendam nafsu.
Lalu hal apa lagi kau tanya, yang membuat diriku berat hati melepaskan kitab ini sebelum tuntas. Mudah kujawab tanyamu itu. Bahasa nan indah serta puisi ringkas di tiap-tiap akhir babnya pasti.
malaikat tak perlu sayap barangkali
supaya tak menggoda hayal pelukis
orang yang berani mati muda tanpa tujuan
menemui sesalnya dalam tiada puisi cinta
kesalahan perdana dalam hidup barangkali
sedikit yang diingin, banyak yang dimau
kebajikan dijaring dari pengetahuan
kejahatan dimulai dari abai pada nasihat
* * *
Buku ini pernah kutampilkan sebagai Wishful Wednesday-ku di sini, dan beruntunglah aku tidak lama setelah itu akhirnya bisa mendapatkannya dengan potongan harga yang cukup banyak. Amat sangat lumayan, akhirnya urusan "pengin" gak terlalu memberati urusan "dompet". ^^
Yang akhirnya berat itu ternyata memang bukunya. Meskipun sudah melihat di data buku kalau ini novel bantal lebih dari 500-an halaman, tapi saat memegang dan mulai membaca baru terasa bueeeerat... (lebih berat dari novel The Help - large edition yang barusan kubaca itu lo...) kenapa ya...? mungkin jenis kertasnya lebih berat ya?? Untung saja kualitas cetakannya bagus, font dan spasinya nyaman sekali untuk mata lelahku, ditambah lagi pengaturan bab-babnya yang sangat pendek-pendek (dan tentu saja ceritanya yang memang menarik!), sehingga puluhan halaman bisa berlalu dalam sekali membaca tanpa jeda.
Typo seingatku ada dua kali, tapi aku sudah lupa di mana. Nggak penting dan nggak mengganggu kok.
Covernya..... seperti yang pernah kukatakan, aku terkena cover lust karena ilustrasi sampul buku ini. Berbagai karya Remy Sylado yang lain pernah menggodaku untuk membacanya, meski cukup ingin, tapi belum ada yang berhasil. Hingga buku ini. Aku suka sekali gaya lukisan cat air berwarna-warni cerahnya, ditambah lagi penggambaran judul novel ini yang pas sekali, makin membuat penasaran akan isinya. Dan setelah selesai membacanya.... aku puas dapat mengatakan, ternyata isinya seapik wajahnya!
Terima kasih mba sudah membuatku semankin penasaran!
BalasHapus....... dan apa itu 500 halaman! Kukira ini bahkan tipis, eh, ternyata yang benar aja bantal! Tapi tetep penasaran sih.