Judul: Matinya Burung-burung : Kumpulan Cerita Sangat Pendek Amerika Latin
Penerjemah: Ronny Agustinus
Editor: Ronny Agustinus
Penerbit: Moka Media (2015)
ISBN: 9789797959838
Jumlah Halaman: 150 halaman
Penerbitan Perdana: 2015
Lihat sinopsis
Kisah-kisah yang terhimpun di dalam buku ini ringkas, menghibur, sekaligus menawarkan kepuasan khas usai menikmati karya-karya bermutu. Anda tidak perlu tersiksa oleh rasa penasaran sementara belum punya waktu luang, sebab buku ini bisa dibuka kapan dan di mana pun, dimulai dari bagian mana saja, dengan cerita-cerita yang bisa dituntaskan selekas membaca tweet atau pesan singkat.
Ditulis oleh pengarang-pengarang ternama Amerika Latin dan dialihbahasakan oleh Ronny Agustinus, salah seorang penerjemah terbaik Indonesia untuk karya-karya sastra berbahasa Spanyol, buku ini adalah bacaan penting dan menyenangkan yang kami sajikan untuk semua kalangan: mulai dari penggila bacaan hingga yang sekadar ingin tahu, mulai dari yang punya banyak waktu luang hingga kaum super sibuk; sebab kami percaya buku bagus adalah kebutuhan semua orang, termasuk Anda.
Eeehhmm.... sebenarnya ini bukan review. Tapi sekedar ingin menuliskan kembali dua kisah sangat pendek di buku ini yang bikin aku terbahak, dan terdiam merenung sejenak setelah membacanya.
Petir yang gundahAh... bukan cuma orang saja, ternyata petir pun bisa merasa tertekan ya, jika merasa sudah tidak lagi dibutuhkan... :)
Pada suatu ketika petir jatuh dua kali di tempat yang sama. Mendapati bahwa yang pertama telah mengakibatkan cukup banyak kerusakan sehingga kehadirannya tidak lagi dibutuhkan, ia pun merasa tertekan.
(Petir yang Jatuh Dua Kali di Tempat yang Sama - Augusto Monterroso, hal 29)
Optimist to the max!Nggak akan minjemin buku buat orang ini, paling gak suka orang yang melipat-lipat sudut halaman buku kayak begini.... #EEEHHH #salahfokus
"Kami datang menjemput, ini sudah waktunya."
Mereka akan menggantungnya. Terpidana mati itu bangkit dari ranjang, dan sebelum pergi, dengan hati-hati melipat sudut halaman tempat bacaannya terputus.
(Bersambung - Rafael Victorino Munoz, hal 93)
Hehehe....
Aku suka sekali. Kumcer ini telah membawaku berkeliling mencicipi karya-karya pengarang Amerika Latin yang belum banyak kukenal. Dari 33 nama pengarang di sini, hanya 3 yang sudah pernah kubaca karyanya sebelumnya. Yang lain... baru kali ini kutahu.
Kumpulan cerita pendek ini sebagian memang sangat-sangat pendek *Dinosaurus* tapi tetap sarat makna. Dua kisah favoritku di atas contohnya. Yang lain, meskipun pendek tapi masih berkisar 500-1000 kata tiap ceritanya (2-3 halaman). Semua kisahnya khas kisah Amerika Latin, kadang absurd, kadang bernada magic-realism, menyimpan humor, serta menyentil nilai politik dan norma sosio-kultural. Sebagai contoh, dalam Veritas Odium Parit (hal. 51) dengan nakalnya -dan hanya dalam dua kalimat- mampu menampilkan fakta tentang seseorang yang memberikan berita kebenaran. Atau kisah Gerhana (hal. 25) yang mentertawakan kesok-tahuan orang Eropa saat berhadapan dengan suku-suku Indian asli Amerika Selatan. Dalam Devosi (hal.61) ranah magical-realism ditampilkan dengan sangat apik dan pasti akan membuat tersenyum saat Maut meminta maaf kepada seorang gadis cilik dan mengatakan "Aku ini yatim piatu, tak ada yang memberiku pendidikan sepantasnya."
Selain kumpulan kisah-kisahnya, di awal buku ada pengantar dari penyusun dan penerjemah buku ini. Dari sini kita sebagai pembaca sedikit belajar tentang flash-fiction dari sudut pandang para pengarang Amerika Latin ini. Sedangkan di akhir buku, ada pula sekilas perkenalan dengan para penulis dan sumber tulisan mereka. Kedua hal tersebut bisa dikatakan semakin menyempurnakan nilai buku ini.
Meski demikian, ada satu cerita yang salah cetak dan terpotong setengahnya. Salju karya Julia Alvarez (hal. 105) dapat dibaca selengkapnya pada postingan revisi di blog Sastra Alibi ini.
https://www.goodreads.com/review/show/1274653492
Tidak ada komentar:
Posting Komentar