Sabtu, 23 Maret 2013

Mockingjay

Judul: Mockingjay
Seri: The Hunger Games #3
Pengarang: Suzanne Collins
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama (2012)
ISBN: 9789792278439
Jumlah Halaman: 432 pages
Penerbitan Perdana: 2010
Literary Awards: Locus Award Nominee for Best Young Adult Book (2011), Children's Choice Book Award Nominee for Teen Choice Book of the Year (2011), Voya Perfect Ten (2010), Publishers Weekly's Best Children's Books of the Year for Fiction (2010), Andre Norton Award Nominee for Young Adult Science Fiction and Fantasy (2010), DABWAHA Romance Tournament for Best Young Adult Romance (2011), Goodreads Choice for Favorite Book, Young Adult Fantasy, Favorite Heroine, and Favorite Hero (2010)



Buku terakhir yang menutup trilogi Hunger Games. Ini bukan review. Cuman celoteh ngalor ngidul selagi inget, tapi sungguh penuh spoiler, jadi jangan dibaca kecuali sudah khatam baca bukunya.


"Katniss... dia masih berusaha menjagamu tetap hidup."
Suka pretensi awalnya. Peeta di Capitol, gencatan senjata; Katniss di Distrik 13, memenangkan perjuangan. Dua kubu berlawanan, dua sikap berbeda. Namun prioritas utama yang sama, keselamatan orang yang dicintai. Tapi sayangnya, cerita selanjutnya menjauh dari pretensi ini.


"Dia sudah tahu bagaimana cara Snow memanfaatkan Peeta."
Strategi sadis yang dapat dipelajari di sini, menangkap orang yang paling berarti untuk seseorang bukan saja dapat digunakan sebagai umpan, namun bisa juga sebagai pelampiasan sekaligus teror. Semakin kau melawan, semakin pedih pula siksaan yang akan diterima kekasihmu! Snow sadar benar berharganya Peeta bagi kondisi mental Katniss (sama seperti buah Berry di HG), hingga pada suatu titik saat penyiksaan Peeta bahkan lebih melumpuhkan Katniss ketimbang Peeta sendiri. Saat itu tidak cukup, kembali ke cara klasik *boooorrrinng* cuci otak dan jadikan senjata rahasia.


"Jangan, Katniss! Jangan! Kau tak boleh pergi!"
Hal yang paling mengganjal dari kisah ini adalah saat kejatuhan Capitol ternyata bukanlah saat kemenangan Katniss. Jastru saat itulah Katniss terpuruk sangat dalam dan tidak dapat melakukan apa-apa selain menderita. Yaahh... sesungguhnya juga Katniss tidak melakukan banyak di buku ini selain nampang di siaran TV (dan berjalan menggelandang ke mana-mana gak ada juntrungannya). Jika klimaks cerita ditunda ke saat kematian Coin dan Snow pun, tetap saja peran Katniss penting tapi tidak begitu terasa.

Karakterisasi Gale lebih menjanjikan, namun sangat tidak tergali. Gale... Sang prajurit pahlawan. Tampan, lugas dan cerdik, namun ternyata menyembunyikan hati yang terluka! *haaalaaahh!*

Atau bahkan Peeta dengan segala pergulatan dan kebingungan otaknya yang jungkir balik. Seharusnya ini dapat lebih banyak disorot.


"Katniss akan memilih orang yang menurutnya tanpa keberadaan pria itu tak sanggup membuatnya bertahan hidup." 
Itu menurut Gale. Menurutku, bagaimanapun, Katniss akan memilih pria yang tanpa dirinya, pria itu tak dapat hidup. Dan itu adalah Peeta. Satu hal yang membuat Peeta 'lebih unggul' dari Gale adalah Peeta tidak berada aman di samping Katniss saat banyak hal terjadi. Jika Peeta terselamatkan bersama Katniss di akhir buku 2, kesempatan untuk Gale bersama Katniss akan jauh lebih besar. Tapi sepertinya semua dimutlakkan dengan ketidaktahuan apakah bom yang menewaskan Prim adalah ciptaan Gale atau bukan. Dengan plot ini, seujung kemungkinan hubungan Katniss-Gale tamat sudah.


"Kita akan mengadakan Hunger Games lain menggunakan anak-anak Capitol."
Snow atau Coin. Capitol atau Distrik 13. Institusi serupa hingga nyaris simetris. Sama dengan bangunan-bangunan identik Capitol yang dibangun di Distrik 13. Permainan utamanya hanyalah kepemilikan kekuasaan tertinggi.


***


Sebenarnya suka dengan ide besar trilogi ini, namun aku tetap tidak bisa melewatkan detail tentang arena gladiator bocah-bocah ingusan. Kenapa juga harus se-barbar itu. Ditambah lagi dengan gambaran penyiksaan brutal yang bertebaran di setiap bagian kisah, belum lagi penggunaan morfin yang diumbar vulgar. Ini kan masih digolongkan bacaan YA. Terakhir, menurutku kematian Prim, seperti juga Rue, hanyalah alasan untuk lebih memeras air mata pembaca. Yeah... perjuangan untuk kebebasan mahal harganya!


Panem dan Hunger Games. Nyata atau tidak nyata?
Tidak nyata.




http://www.goodreads.com/review/show/280187210

Buku sebelumnya:



2 komentar:

  1. Pengen baca reviewnya, tapi spoiler ya mbak? Haha
    Lagi berusaha namatin Catching Fire nya, seru banget ya mbak ternyata :D Jadi penasaran sama yang Mockingjay ini, tapi pengen versi cover film kaya Catching Fire :D

    BalasHapus
  2. NGGAK SUKA SAMA MOCKINGJAY! >.< Kenapa karakter2 favku harus mati???? kenapa tante Suzanne????????????? T___T

    BalasHapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

My Recent Pages

Recent Posts Widget