Jumat, 07 Maret 2014

Ford County


Judul: Ford County
Judul Asli: Ford County
Pengarang: John Grisham
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama (2012)
ISBN: 978-979-22-8584-0
Jumlah Halaman: 416 halaman
Penerbitan Perdana: 2008




Setelah sekian lama aku tidak membaca novel-novel legal thriller-nya Grisham, kangen juga dengan twist-twist hukum dan juga kisah-kisah orang-orang yang terlibat di situ. Bulan maret ini, mumpung ada Readalong yang diadakan di sini, dan mumpung ada beberapa novel JG beli di obralan yang belum kuserah-terimakan kepada pemiliknya (semua novel JG yang ada di rakku, sebenarnya bukan punyaku, tapi punya kakakku #pengakuan) jadilah aku niatkan saja untuk membacanya. Diawali dengan kumcer yang satu ini, yang benar-benar membuatku teringat dengan gaya penceritaan Grisham yang khas. Apalagi di sini setting yang diambil adalah kota kecil di sekitar Missisippi yang pernah diangkat dalam novel pertamanya, A Time to Kill.

Ada tujuh cerita pendek di buku ini, semuanya bercerita tentang orang-orang yang tinggal di sebuah kota kecil, Ford County, yang meskipun sedikit banyak berhubungan dengan masalah hukum, tapi sangat terasa sisi kemanusiaannya.



1. Perjalanan Berdarah
Emang bener kata pak Ustad, pengaruh buruk itu lebih mudah menular daripada pengaruh baik ;)
Perjalanan Aggie dan Calvin yang sedianya hendak menengok teman sekota mereka yang mengalami kecelakaan kerja di kota Memphis, berubah menjadi perjalanan berdarah gara-gara bujukan-bujukan Roger. Endingnya yang amat sangat realistis, meninggalkan rasa pahit yang tidak mudah hilang.

2. Menjemput Raymond
Dari awal kisah sudah terasa ada sesuatu yang dihindari untuk dikatakan oleh keluarga Graney yang meminjam mobil Mr. McBride untuk menjemput putra bungsu keluarga itu, Raymond Graney. Dari tingkah laku Mr. McBride yang tiba-tiba baik hati mau meminjamkan mobilnya, hingga percakapan tanggung yang terjadi di dalam mobil. Rasa penasaran yang pelan-pelan memuncak mendapat jawabnya saat mengetahui apa yang akan terjadi pada Raymond. Sedikit mengingatkan pada menit-menit penantian yang sama di novel Grisham lainnya, The Chamber.

3. Arsip Bau Busuk
Sebuah kasus ganti rugi yang kebetulan ditangani seorang pengacara bokek, membuatnya mengambil langkah-langkah yang melanggar hukum.
Ending yang seperti ini (si pengacara "pensiun" dan melanjutkan hidup di tempat lain, berbuat apa saja asal bukan sebagai pengacara) sepertinya sudah sangat sering dipakai Grisham untuk karya-karyanya yang lain, termasuk The Firm versi novel. Mungkin ini jeritan hati *halah* dari pengarangnya sendiri, yang terlalu bosan dengan praktek hukumnya dan malah banting setir menjadi pengarang buku :)

4. Kasino
Aksi tepu-tepu seorang pria baik-baik membosankan yang saat ditinggalkan istrinya malah mendapatkan gairah kehidupan baru.

5. Kamar Michael
Ide dasarnya sungguh sangat mirip dengan novel The Rainmaker, yaitu tentang pasangan suami istri yang menderita karena putra mereka sakit parah dan tidak ada ganti rugi dari asuransi. Miris sekaligus realistis.

6. Quiet Haven
Kalau yang ini, meskipun tidak sangat mirip, tapi mengingatkan pada novel The Runaway Jury. Yaitu saat pandangan kita diarahkan ke satu hal, ternyata semua tetek bengek masalah hukum dan lain-lainnya di sini hanyalah pengalih perhatian, permainan utamanya malah suatu skema lain yang intinya adalah uang. Licik dan licin sekali caranya. Luv it!

7. Anak yang Aneh
Ini cerpen yang sangat kental dengan tema homoseksualitas, HIV/AIDS dan kemunafikan orang-orang yang mengaku dirinya sebagai orang terhormat. Digarap dengan bagus, dan masih menyisakan satu dua humor cerdas yang menohok.


Favoritku Kasino dan Quiet Haven. Arsip Bau Busuk juga lumayan kusukai. *yeah, call me twisted, I really like cons and deceit themes* ;)


Edisi bahasa Indonesianya ini bersih typo, tapi ada beberapa bagian yang penterjemahan frasenya terdengar janggal dan kaku. Untuk covernya, cantik. Mirip dengan edisi terbitan Doubleday, tapi aku bahkan lebih suka yang ini karena dominasi warna abu-abu dan kabutnya yang terkesan kelam dan dingin *apaansih* Saat dilihat siapa yang mendesain ilustrasi sampulnya itu... ah tidak heranlah.



4 komentar:

  1. ahhhh aku suka buku ini... lupa mana yang favoritku karna bacanya udah agak lama dan versi bahasa inggris. meski emang banyak yang tipikal grisham, tapi masih tetep enak buat dibaca ya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. malah karena tipikal Grisham jadinya kangen buat baca novel panjangnya lagi... :D

      Hapus
    2. Baru ingat punya ini dalam timbunan, nanti coba baca deh, belum pernah baca kumcernya grisham :D
      Thanks for joining Mystery Book Club Cindy, semoga bisa ikutan event-event lainnya di tahun ini

      Hapus
    3. terima kasih sudah mengadakan mbak. bulan ini aku libur dulu, tapi looking forward untuk readalong trio detektif di bulan juli :)

      Hapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

My Recent Pages

Recent Posts Widget