Kamis, 26 Juni 2014

Deep Rooted Tree



Judul: Deep Rooted Tree #1 / Deep Rooted Tree #2
Judul Asli: 뿌리 깊은 나무 #1 / 뿌리 깊은 나무 #2 (Ppuri Gipeun Namu #1 / #2)
Pengarang: 이정명 (Lee Jung-myung)
Penerbit: Qanita - Mizan Grup (2014)
ISBN: 978-602-16-3712-8 / 978-602-16-3713-5
Jumlah Halaman: 400 halaman / 410 halaman
Penerbitan Perdana: 2006



Dibandingkan dengan aksara-aksara lain yang masih dipakai aktif saat ini, aksara Hangeul yang dipakai oleh bangsa Korea adalah aksara yang paling muda umurnya. Aksara ini baru diciptakan -benar-benar diciptakan, dengan proses modern, dengan penelitian dan memakai metode ilmiah yang terbaik saat itu, mengkonsiderasikan anatomi mulut manusia dan sebagainya, bahkan juga memikirkan filosofi ala orientalis- pada tahun 1443 oleh King Sejong the Great dan para cendikiawannya. Novel ini berkisah tentang gonjang-ganjing yang terjadi di seputar istana waktu aksara ini sedang dalam proses dilahirkan, karena ternyata, ada banyak tantangan, baik politis, budaya dan ekonomis, yang menghalanginya.




Tokoh utama novel ini adalah Kang Chae Yoon seorang anggota pasukan patroli kerajaan rendahan yang ketiban sial mendapat tugas menyelidiki pembunuhan berantai para cendikiawan muda Jiphyeonjeon (House of the Worthy), himpunan para cendikiawan yang dikumpulkan Raja. Chae Yoon yang bertugas malam kebetulan menjadi yang pertama hadir di TKP pembunuhan pertama, dan karena atasannya menganggap kasus ini terlalu 'panas' maka dipakailah Chae Yoon menjadi tamengnya. Kebetulan si Yoon ini lumayan cerdas dan seperti kelinci pink, yang terus maju dan terus dan terus, gak ada capeknya.

Pembunuhan pertama membawa pembunuhan kedua, ketiga dan keempat. Dalam penyelidikan pembunuhan-pembunuhan ini, Yoon dibantu oleh beberapa Cendikiawan muda lain yang berpikiran lebih terbuka untuk membagi pengetahuan mereka ke pegawai rendahan seperti dia, juga beberapa tokoh lain, seperti Tukang Jagal Istana/Petugas Forensik/Ahli Anatomi Makhluk Hidup bernama Garion, dan juga So Yi, seorang dayang cerdas yang memiliki kelebihan photographic memory tapi tuna wicara. Dalam proses penyelidikan ini pula Yoon perlahan-lahan terbawa mempelajari intrik dan persoalan politis istana secara lebih mendalam dan skala kerajaan. Yoon juga belajar banyak tentang Confusianisme dan budaya klasik aristokratik yang telah mendarah-daging di lingkungan istana. Dan bahwa membawa perubahan ke dalam sebuah negara, meskipun yang dibawa itu adalah perubahan semata-mata untuk arah kebaikan, selalu banyak halangannya, bahkan kadang meminta tumbal yang tidak ringan.

Setelah menceritakan kematian berantai di buku #1nya, buku #2 lebih banyak mengulas sisi filosofis dan politis dari berbagai sisi dari pemerintahan Raja Sejong, terkait dengan politik luar negerinya dengan Dinasti Ming di Tiongkok dan politik dalam negeri terkait reformasi ilmu pengetahuan dan jati diri bangsa Joseon yang berusaha dilakukannya. Di beberapa bab penjelasannya bikin manggut-manggut (karena masih terasa dalam cara hidup orang Korea sekarang ini), di beberapa bab lain jadi terpikir 'oh gitu to asalnya'.

Endingnya cukup seru dengan twist yang tersangka-sangka. Kasus pembunuhan berantai dapat dituntaskan, dan aksara Hangeul terselesaikan dengan sukses, meski Sang Raja kehilangan empat orang terbaiknya. Aku suka karakter Chae Yoon ini, karena dia tipe orang yang berpikiran terbuka tapi juga selalu mempertanyakan dan memperhatikan hal-hal dan detil-detil kecil. Pas banget untuk jadi detektif. Juga salam hormat sedalam-dalamnya untuk Raja Sejong yang visinya sangat jauh ke depan, membawa negeri Joseon ke era baru.


Berbeda dengan adaptasi kdrama-nya yang beredar jauh lebih dahulu, yang lebih banyak menangkap sepak terjang Sang Raja, novel Deep Rooted Tree yang kubaca ini lebih berfokus pada tokoh Kang Chae Yoon. Genrenya lebih cenderung detektif/crime story, dibandingkan palace intrique di kdrama. Kisah yang sama dari dua sudut pandang tokoh-tokoh yg jauh berbeda. Kdramanya lebih mudah dicerna, dibuat lebih dramatis, sedang novelnya lebih membutuhkan kesabaran, mengikuti lakon si detektif, yang cerdas namun minim kuasa, dalam menguraikan benang ruwet konspirasi dan pembunuhan yg terjadi di belakang sang raja.


Judul
Judul novel ini ternyata diambil dari kompilasi puisi 용비어천가 (Yongbieocheonga Songs of the Dragons Flying to Heaven) canto ke-2, yang merupakan karya sastra asli Joseon/Goryeo pertama yang dituliskan dalam tulisan Hangeul. Maknanya kira-kira, pohon yang berakar dalam tak mudah tergoyahkan, dan bagi sebuah bangsa, bahasa dan tulisan itu adalah salah satu akar yang paling penting.
A tree with deep roots,
Because the wind sways it not,
Blossoms Abundantly
And bears fruit.

The water from a deep spring,
Because a drought dries it not,
Becomes a stream
And flows to the sea.

Romanisasi
Aku mau memberi 4 bintang untuk kisahnya, tapi urung, gara-gara sedikit kecewa sama romanisasi edisi Indonesianya ini. Singkatnya, Romanisasi itu maksudnya huruf-huruf Hangeul yang melungker-lungker itu dituliskan kembali dalam aksara latin. Jadi misalnya judul buku ini sebenarnya ditulis 뿌리 깊은 나무 dalam bahasa Korea, namun agar memudahkan pembacaannya bagi lingkup yang besar, dapat diromanisasikan menjadi Ppuri Gipeun Namu (yang artinya Deep Rooted Tree - pohon berakar dalam). Nah aturan romanisasi ini, untuk aksara Hangeul ada dua yang umum berlaku, McCune–Reischauer (MR Romanization) dan yang lebih modern dan dianjurkan oleh pemerintah Republik Korea, disebut Revised Romanization (RR). Bayangkan ini seperti EYD-nya romanisasi Hangeul. Namun untuk buku ini, banyak sekali aturan romanisasi yang dibuang keluar jendela. Untuk novel yang membahas tentang penciptaan sebuah aksara, dengan segala filosofinya yang dijabarkan mendetail, lha kok aturan yang berkaitan dengan pentranslasian tulisan aksara-aksara ini ke aksara lain diabaikan begitu saja. Itu yang membuat kecewa. Yang paling menggelitikku misalnya saja, penggunaan konsonan 'ph' dalam berbagai kesempatan. Romanisasi MR maupun RR setahuku tidak menggunakan konsonan ini, yang ada ㅍ (p) dan ㅃ (pp). Jadi nama yang sehendaknya digunakan adalah Cendikiawan Yoon Pil, bukan Yoon Phil (betewe, itu maunya dibaca bagaimana? 'pil' atau 'fil'? Ada-ada aja). Lalu penulisan penamaan juga tidak konsisten. Nama Korea biasanya ditulis Nama Keluarga diikuti Nama Panggilan (bisa satu atau dua suku kata, yang ditulis terpisah atau menggunakan hypen). Di buku sebagian besar terpisah, 'Kang Chae Yoon', 'Choi Man Ri', dan seterusnya. Tapi kenapa oh kenapa Garion ditulis sebagai Garion dan bukannya Ga Ri On (atau bahkan Ga Ri-on). Oh iya satu lagi, kebanyakan aksaraㅓdan ㅡ ditranslasikan menjadi  eo dan eu (yang berarti ini mengikuti aturan RR) tapi kenapa Hangul dituliskan seperti itu dan bukannya Hangeul dan nama pengarangnya Lee Jung-myung dan bukannya Lee Jeong-myeong. *nama pengerangnya trademark kalee cyn... Samsung aja gak nulis Samseong dan Hyundai bukan Hyundae*. Tapi sekali lagi ketidak-konsistenan seperti ini yang bikin aku sedikit ill-feel sama proses penterjemahannya. Berbeda dengan penulisan terjemahan The Moon that Embraces the Sun yang kubaca sebelumnya dari penerbit yang sama, namun jauh lebih bagus dan tidak seperti ini.

Translasi
Penterjemahannya sebenarnya lumayan bagus sih. Kalimat-kalimatnya mengalir enak dan mudah dimengerti. Hanya ada beberapa istilah dan nama bangsa/negara yang tetap menggunakan istilah aslinya, dan tidak diberi penjelasan sama sekali. Misalnya saja meskipun negara Tiongkok diterjemahkan menjadi Cina, namun pemerintah Myeong sama sekali tidak diterjemahkan. Sampai akhir aku sempat bertanya-tanya ini maksudnya negara mana, sampai akhirnya seorang teman inet menjelaskan bahwa itu maksudnya adalah pemerintahan Dinasti Ming yang memerintah di Tiongkok saat Raja Sejong berkuasa di Joseon. Oalah...

Cover
Untuk covernya, lumayan bagus. Masih seperti biasa, memakai tema ilustrasi cover yang bersambung antara buku pertama dan keduanya. Sayangnya, tone warna hijaunya tidak sama. Entah disengaja atau tidak, tapi jika disambungkan seperti di atas, jadi tidak benar-benar serasi.






https://www.goodreads.com/review/show/950529959
https://www.goodreads.com/review/show/955333734


Further reading:
King Sejong The Great (May 15, 1397 – April 8, 1450, r. 1418–1450)
Korean Letters of Hangeul
Revised Romanisation (RR) of Korean Hangeul, learn here and there

Tree with Deep Roots - Drama Adaptation and Episode Guide






Posting ini dipublikasikan dalam rangka mengikuti event
Baca dan Posting Bareng BBI
Bulan: Juni 2014 - Tema buku: Sastra Asia



8 komentar:

  1. Sepertinya menarik. Aku suka membaca sejarah bahasa dan tulisan.

    Dan kalau ada penulisan yang nggak pas memang suka bikin ilfil sih...

    *teringat penulisan nama yang bikin ilfil di terjemahan The Heike's Story*

    BalasHapus
    Balasan
    1. aaahh... maksudnya pasti heike/taira dan genji/minamoto. bener mbak threez, aku sampe sempet terbingung2, lalu dnf, padahal cumi... hiks...
      sekarang udah agak pinteran dikit, jd ngerti maksudnya, dan pengin baca lagi.... XD

      Hapus
  2. Saya selalu dapat banyak pengetahuan baru setiap kali baca review Kak Cindy. Terima kasih ya Mbak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. ah mas dion.... jadi maluuu sayaaa.... :))

      *slalu setia menunggu kismis dari mas dion* #eaaa

      Hapus
  3. Hmmm...dari dulu saya tidak pernah akur sama pelajaran bahasa atau aksara atau tulisan dan sejenisnya :(

    Tapi kalau pengetahuannya disampaikan lewat novel detektif seperti ini kayaknya seru juga ya :)

    BalasHapus
  4. seru dan asyik bacanya. "pengetahuan"nya diberikan sedikit-sedikit di sela-sela proses penyelidikan, jadi gak terlalu "textbook". ^_^

    BalasHapus
  5. Wiiiih, aku suka kalau novel crime digabung sama sejarah :D. Makasih reviewnya Mbak Cindy, walau aksara Hangul cukup bikin puyeng juga ya liatnya

    BalasHapus
  6. waaa keren penjelasan tentang romanisasinya, aku malah baru tau.. ceritanya kayaknya seru ya, soalnya aku suka berbau2 misteri dan sejarah :D

    BalasHapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

My Recent Pages

Recent Posts Widget