Jumat, 27 Juni 2014

The Snow Queen



Judul: The Snow Queen 
Judul Asli: Snedronningen
Book source: Hans Andersen's Fairy Tales - First Series
Pengarang: HC Andersen
Penerbit: ebook by Project Gutenberg (2010)
Ebook #32571
Penerbitan Perdana: 1845



One of Andersen's best-beloved tales, The Snow Queen is a story about the strength and endurance of childhood friendship. Gerda's search for her playmate Kay–who was abducted by the Snow Queen and taken to her frozen palace.

Kalau ditanya siapa pengarang dongeng yang kisah-kisahnya paling sering kubaca-baca lagi, jawabnya ya pasti bapak yang satu ini, Hans Christian Andersen. Dongeng-dongeng HC Andersen tidak melulu tentang putri-putri yang menunggu 'prince charming'-nya datang untuk menyelamatkan dirinya, atau bahwa semua yang diperlukan dalam hidup hanyalah budi baik dan kecantikan rapuh. Satu hal lagi yang paling penting, tidak semua ceritanya berakhir dengan 'mereka hidup bahagia selama-lamanya' (apapun yang dikatakan versi Disney, jangan percaya... Ariel si putri duyung itu berakhir menjadi buih ombak looo!). Kisah-kisah ini memperlihatkan bahwa kadang-kadang kita juga perlu berkorban untuk melihat orang yang kita cintai berbahagia (Little Mermaid), menunjukkan bagaimana orang banyak dapat bersikap demikian munafik (Emperor's New Clothes), mengajarkan untuk belajar hidup mandiri (Ugly Duckling), atau bahkan yang kenyataan yang menyedihkan, kematian (Little Match Girl)!

Nah, salah satu dongeng yang menjadi favoritku di kumpulan dongengnya, adalah kisah Snow Queen. Di kisah ini tidak ada damsel in distress, tak ada putri tidur seribu tahun menanti kecupan sang pangeran. Yang ada adalah anak cewek manis pemberani yang bertualang ke ujung dunia untuk menyelamatkan teman mainnya yang tersayang. Berbagai rintangan dihadapi, kesulitan diatasi oleh Gerda, hanya untuk mengembalikan Kay dari dekapan sang Ratu Salju. Seep.... pokoknya Gerda kwuereeen lahh! =))




Cerita The Snow Queen ini diceritakan dalam delapan kisah pendek:

1. About the Mirror and Its Pieces


Source: here
Dalam prolognya, dikisahkan bahwa 'The Devil' iseng membuat cermin yang membuat segala sesuatu yang dipantulkannya menjadi buruk. Yang cantik jadi buruk rupa, niat baik menjadi kecemburuan, bahkan pemandangan indah jadi tampak seperti 'buncis rebus'.
Nah si Devil yang kerjaannya adalah guru sekolah di 'Devil School' ini kemudian bersama-sama murid-muridnya berupaya membaca cermin ini ke surga untuk mempermainkan para Angels and God. Tapi karena sesuatu hal, cermin ini malah jatuh ke dunia dan hancur berkeping-keping. Masalahnya, jika kepingan sebesar sebutir pasir saja masuk ke mata manusia, maka ia hanya akan melihat hal-hal yang terburuk dan jika serpihannya tertusuk dalam hati, maka hatinya akan beku dan melupakan semua kebaikan yang ada.


2. A Little Girl and a Little Boy
Di kisah kedua diceritakan bahwa Gerda dan Kay adalah dua orang bocah yang tinggal bertetangga, dan saling menyayangi seperti kakak beradik. Namun kasihan, di suatu pagi, tak sengaja debu cermin setan mengenai mata Kay dan serpihannya masuk dalam hati Kay. Kay pun berubah menjadi agresif, jahat dan kejam. Walau begitu Gerda tetap saja menyayanginya.
Suatu hari ketika sedang bermain seluncur es, karena ada debu cermin di matanya, Kay melihat butiran-butiran salju yang semakin lama semakin besar dan menjelma menjadi seorang wanita cantik nan dingin. Ia terpesona akan kecantikan wanita itu, dan mengambil seluncur esnya mengikuti si Ratu Salju itu.

A few flakes of snow were falling, and one of them, rather larger than the rest, alighted on the edge of one of the flower boxes. Strange to say, this snowflake grew larger and larger till at last it took the form of a woman dressed in garments of white gauze, which looked like millions of starry snowflakes linked together. She was fair and beautiful, but made of ice—glittering, dazzling ice. Still, she was alive, and her eyes sparkled like bright stars, though there was neither peace nor rest in them.


3. The Flower Garden of the Woman Who Knew Magic
Gerda yang kehilangan Kay mencarinya ke mana-mana. Saat diberi tahu Kay telah pergi mengikuti kepulan salju sepanjang sungai, Gerda pun tak ragu-ragu mengikutinya. Karena tak berhati-hati, Gerda jatuh ke dalam sungai dan terbawa arus hingga sampai ke sebuah taman. Di situ ia diselamatkan seorang wanita tua, namun ternyata si wanita ini adalah seorang enchantress. Ia menginginkan Gerda untuk menemaninya sepanjang waktu, karena itu ia terus menyisir rambut Gerda, dan dengan tiap sisiran, semakin Gerda melupakan Kay dan hal-hal lainnya. Beruntunglah bunga-bunga mawar merah mengingatkan Gerda kembali pada misinya.

"I have long been wishing for a dear little maiden like you," said the old woman, "and now you must stay with me and see how happily we shall live together." And while she went on combing little Gerda's hair the child thought less and less about her adopted brother Kay, for the old woman was an enchantress, although she was not a wicked witch; she conjured only a little for her own amusement, and, now, because she wanted to keep Gerda.



4. The Princess and the Prince
Lepas dari tangan si penyihir, Gerda bertemu seekor gagak. Si Gagak bercerita ada seorang putri yang sedang mengadakan sayembara mencari suami, dan pada hari ketiga sayembara datang seseorang yang memenangkan hati sang putri.
Source: here
It was on the third day that there came marching cheerfully along to the palace a little personage without horses or carriage, his eyes sparkling like yours. He had beautiful long hair, but his clothes were very poor."



Meski telah berharap sang pangeran adalah Kay, namun saat akhirnya ditemui, ternyata bukan. Sang putri dan sang Pangeran kemudian menolong Gerda dengan memberinya kereta kuda dan perbekalan agar Gerda dapat terus mencari temannya.


5. The Little Robber Girl
Saat menaiki kereta kudanya yang indah, Gerda dihadang oleh sekelompok penyamun. Setelah merampas kereta Gerda, para penyamun akan memasak Gerda menjadi hidangan makan malam mereka, namun seorang putri penyamun menyelamatkannya dan ingin menjadikannya temannya. Saat si putri penyamun ini mendengar kisah Kay, ia akhirnya malah ikut membantu Gerda. Dari seekor merpati di lumbung, mereka tahu kalau Snow Queen sedang berjalan ke arah Lappland. Dan ke sana lah Gerda menuju dengan menaiki seekor rusa kutub.

Source: here
"There is ice and snow yonder, and it is glorious and fine," said the Reindeer. "There one may run about free in great glittering plains. There the Snow Queen has her summer tent; but her strong castle is up towards the North Pole, on the island that 's called Spitzbergen."

6. The Lapp Woman and the Finn Woman
Sesampainya di Lappland, ternyata Snow Queen telah pergi ke Finnland. Gerda tak putus asa ikut menyusul ke sana. Di Finnland, seorang wanita tua memberi tahu Gerda dan si rusa kutub kemana harus mencari Snow Queen. Tapi di tempat itu, hanya Gerda seorang yang bisa masuk menyelamatkan Kay.

She soon noticed that in the cutting cold; but the Reindeer dare not stop: it ran till it came to the bush with the red berries; there it set Gerda down, and kissed her on the mouth, and great bright tears ran over the creature's cheeks; and then it ran back, as fast as it could. There stood poor Gerda without shoes, without gloves, in the midst of the terrible cold Finmark.


7. What Happened at the Snow Queen's Palace and 8. What Happened Afterwards

Naaaah.... apa yang terjadi di istana salju Sang Ratu dan bagaimana Gerda akhirnya dapat menyelamatkan Kay sebaiknya baca sendiri sajaaa. Nggak enak kan hanya baca di sini, malah nanti jadi spoiler yang biki gemesszzzz =))

Tapi pokoknya, cerita ini asyik kok. Biar dibaca berkali-kali-kali, biar sudah banyak sekali versi dan adaptasi, tetap saja dongeng aslinya tak pernah lekang oleh waktu #eaaa


* * *


Meskipun memang telah diterbitkan bertahun-tahun lalu, namun ternyata dongeng yang satu ini masih banyak digemari. Bukan itu saja, meskipun tokoh utama cerita ini adalah Gerda, namun tokoh Snow Queen-nya sendiri malah lebih terkenal dan telah berulang-ulang kali diadaptasi dan diberi nyawa baru oleh berbagai cerita dan film. Adaptasi yang terbaru tentu saja Queen Elsa dari film animasi Disney Frozen. Tapi sebelum itu, kita pasti ingat kisah Narnia yang paling awal, The Lion, The Witch and The Wardrobe, dimana tokoh White Witch-nya sangat mengingatkan pada tokoh Snow Queen di dongeng ini. Yang lebih jadul, para penggemar Sailor Moon, dalam film anime keduanya, Sailor Moon S the Movie: Hearts in Ice, tokoh Ice Princess Kaguya juga diakui merupakan adaptasi dari tokoh ini.



Namun itu tidak berarti kisah petualangan Gerda dan Kay kurang penggemar. Baru-baru ini, ada game PSP berjudul Snow Bound Land yang didasarkan pada cerita mereka.

Source: here


Sedangkan untuk film animasi terbaru kisah ini, dibuat dan diedarkan oleh perusahaan film Inlay Film dari Rusia dengan judul asli Snezhnaya Koroleva (Snow Queen) pada tahun 2012. Meskipun animasinya masih terasa patah-patah, tidak sehalus dan sedahsyat dan secantik Frozen, tetap saja sayang film ini tidak beredar di jaringan bioskop kita (kalau di jaringan Torrent sih banyaaak :p ).








Posting ini dipublikasikan dalam rangka mengikuti event
Baca dan Posting Bareng BBI
Bulan: Juni 2014 - Tema buku: Fairy Tales



3 komentar:

  1. Serunya petualangan Gerda mencari Kay. Baca reviewnya aja udah menarik banget..

    BalasHapus
  2. baca review ini jadi ngingetin dulu aku pernah baca pas masih kecil.. kangen sama dongeng2 masa kecil kayak gini deh :)

    BalasHapus
  3. aku belum baca judulnya, langsung nangkep covernya. kirain itu White Witch. :D

    BalasHapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

My Recent Pages

Recent Posts Widget