Jumat, 29 Agustus 2014

Hujan dan Cerita Kita


Judul: Hujan dan Cerita Kita
Pengarang: Stephie Anindita
Penerbit:  Bentang Pustaka (2014)
ISBN: 978-602-29-1048-0
Jumlah Halaman: 288 halaman
Penerbitan Perdana: Juli 2014

Sinopsis


“Echa, hujan!” Aku memanggil nama itu, menoleh, melihatnya, dan seketika tubuhku membeku.

Hujan yang menderas tapi hatiku kian panas. Aku berdiri kaku, mengepalkan tangan, mencoba untuk menghilangkan gemetar tubuh yang aku yakin tidak ada hubungannya dengan udara dingin.

Ya Tuhan ..., buat apa aku diundang ke sini? Untuk menyaksikan mereka bersama dan membiarkan hatiku terhempas bersama hujan?

Bagus.... Ternyata begini rasanya menjadi pacar tak dianggap. Lantas apa gunanya segala pengorbananku padanya selama ini, kalau dia meninggalkanku di bawah hujan?

Sendirian.

Hujan.
Hujan memang bisa meluluhkan hati, membuat momen 'biasa' seperti berpayung berdua jadi super romantis, tapi hujan juga bisa membakar emosi dan meledakkan tangis.

Ini hujan dan cerita Vania.



Cerita dibuka dengan memperkenalkan Vania, seorang calon dokter yang sedang melewatkan masa-masa super sibuk koasnya. Di satu kesempatan, Vania bertemu kembali dengan teman masa kecilnya yang kini sudah jadi selebriti, Reza something. Reza ini aktor baru beken yang telah mengganti namanya menjadi Leonardo Andromeda (yeah, namanya!!) karena dulu sempat di bully di sekolah, tapi di saat-saat itulah, Echa dan Vania menjadi teman baik. Kini, pertemuan kembali itu membuat Vania jatuh hati pada kegantengan Reza (dan tatapan puppy eyes-nya), plus ditambah sikap Reza yang sangat hangat dan obrolan-obrolan mereka yang terasa sangat akrab.

Tapi kemudian Reza memperkenalkan dua orang cewek lain yang diaku sahabat baiknya, Pandora dan Helen. Dari sini konflik mulai dibangun. Reza ternyata telah lama cinta mati terhadap Pandora, tapi Pandora tak kunjung menerimanya. Tapi ketika Vania merasa telah lebih dekat dengan Reza, sekonyong-konyong berita-berita di berbagai infotaintment menyuguhkan keintiman Reza-Pandora. Vania pun lalu berusaha menjauh. Namun hubungan Reza-Pandora ternyata tidak berlangsung lama, dan membuat Vania kembali dekat pada Reza. Tapi permasalahannya tidak berhenti di situ. Pandora kembali ke tengah mereka. Dan masih ada Helen yang diam-diam juga menyukai Reza.

* * *

Kuakui aku memang tidak sering membaca genre romance-chicklit seperti ini. Tapi karena kemarin novel ini masuk dalam buntelan hadiah dari Penerbit Bentang, maka di suatu malam yang juga diwarnai hujan #haish aku duduk dan mulai membacanya. Dan aku tidak bisa berhenti sampai kisahnya tamat. Novel yang enak dibaca. Aku suka karena penceritaannya lempeng, runtut, dari awal sampai akhir mengalir lancar dan mudah diikuti. Selain itu, penyelesaian konfliknya juga bikin puas, sikap Vania yang tegar, kuat dan tidak menye-menye, bukan ending sok romantis yang dipaksakan, namun tidak pula sadis tragis yang bikin sesak di dada, meskipun aku nggak keberatan kalau masih boleh gebukin si Reza beberapa kali lagi sih.

Karakter-karakter di novel ini, Vania sebagai tokoh utama cewek, juga Reza, Pandora, Helen, terasa pas, sangat wajar, punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. Si tokoh utama biar muda, cantik, pinter, anak orang kaya, baik hati, tidak sombong dan rajin menabung #eh tapi bisa juga terperangkap pada ujian cinta, patah hati sama cowok gak mutu *jyaaaaah, bahasamu nak!* Sayangnya, kalau aku boleh mengatakan sesuatu, menurutku, karakter cowok yang satu lagi, sediiiikiiit kurang tergali. Meski cukup banyak perannya dalam cerita Vania, tapi entah kenapa aku merasa si cowok ini berada di balik bayang-bayang. Eh, tapi mungkin itu dimaksudkan seperti itu ya. Sebagai sedikit kejutan di akhir cerita.

Hal lain lagi, aku juga suka karakter Vania sebagai calon dokter mampu memasukkan kisah latar 'suka duka menjadi koas'. Tidak terlalu banyak sampai mengganggu cerita, tapi cukup untuk membuat kisah ini jadi believeable.


* * *


Novel ini terbitan Bentang Pustaka dan dituliskan sebagai pemenang ketiga 'Lomba Novel Wanita Dalam Cerita'. (Ada yang tahu pemenang pertama dan keduanya novel yang mana? Aku kok jadi kepo pengin baca.) Untuk cetakannya bagus, tanpa typo dan font dibedakan dengan manis antara kisah dan beberapa percakapan di sosmed.

Covernya, aku suka sekali. Warna biru muda yang enak dilihat, sekilas seperti gambaran hujan di balik kaca jendela, plus gambar payung terbalik yang unik dan lucu. Cocok dan pas dengan isi ceritanya.

Untuk judulnya 'Hujan dan Cerita Kita', tapi ternyata cerita hujan-hujanannya cuma sekali (yang ada di blurp belakang itu), sama sekali payungan sama cowok yang satunya. Penginnya cerita hujannya ada banyak (pertama ketemu pas hujan, first-date pas hujan, putus pas hujan, ketemuan lagi pas hujan, dst), biar lebih pas gitu *pas masuk anginnya kalee* :p


Sekilas info:
Aku sedang mengadakan GA yang berhadiah novel ini.
Cek di sini dan ikutan ya. Sampai 30 Agustus 2014 saja. Thx! :)



https://www.goodreads.com/review/show/1033639717





Posting ini dipublikasikan dalam rangka mengikuti event
Baca dan Posting Bareng BBI
Bulan: Agustus 2014 - Tema Buku Baru Indonesia



2 komentar:

  1. Yang ini belum baca, baru baca yang Bukan Salah Waktu dan Sequence... Pengen baca.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bukan Salah Waktu & Sequence ya... noted! Thx Adin. :)

      Hapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

My Recent Pages

Recent Posts Widget