Selasa, 31 Maret 2015

Dongeng Ketiga Belas


Judul: Dongeng Ketiga Belas
Judul Asli: The Thirteenth Tale
Pengarang: Diane Setterfield
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama (2008)
ISBN: 978-979-22-4129-7
Jumlah Halaman: 608 halaman
Penerbitan Perdana: 2006
Literary Awards: Dilys Award Nominee (2007), ALA Alex Award (2007), The Quill Award for Debut Author (2007)


Sinopsis
"Ceritakan padaku yang sesungguhnya."

Permintaan sederhana itu mengusik hati Vida Winter, novelis ternama yang penuh rahasia. Bukankah selama enam puluh tahun ini dia telah mengarang banyak dongeng, tapi tak pernah mengungkapkan kisahnya sendiri? Namun, menjelang ajal, masa lalu tak dapat dihindarinya lagi, berapa pun banyaknya dongeng yang telah ditenunnya.

Maka Vida Winter mengundang Margaret Lea, penulis biografi muda, yang memiliki rahasia sendiri tentang kelahirannya, yang telah dikubur dalam-dalam oleh orang-orang yang paling dia kasihi, dan menciptakan bayang-bayang kelam yang membuntuti tiap langkahnya.

Inilah kisah Vida dan keluarga Angelfield: Isabelle yang cantik dan keras kepala, si kembar Adeline dan Emmeline yang liar, rumah besar Angelfield yang tua dan nyaris ambruk, serta semua penghuninya, hidup atau mati. Sementara Margaret tenggelam dalam dongeng Vida, rahasia kelam itu lambat laun tersingkap, dan saat kebenaran mengemuka, kedua wanita itu pun harus menghadapi hantu-hantu yang selama ini membayangi hidup mereka.


Bayangkan jika kau membaca sebuah antologi yang diberi judul 13 Dongeng Perubahan dan Keputusasaan namun di dalamnya hanya ada 12 cerita saja.

Bayangkan jika seorang pengarang best seller menceritakan 22 kisah berbeda tentang masa kecilnya.

Bayangkan pula jika pengarang tersebut tidak punya catatan masa lalu sama sekali sebelum ia menerbitkan novel pertamanya.

Ceritakan padaku yang sesungguhnya....


Vida Winters adalah pengarang best-seller yang menghasilkan dongeng-dongeng kontemporer puluhan judul, namun selalu menyembunyikan masa lalunya. Tak ada yang tahu dari mana ia berasal atau siapa keluarganya. Margaret Lea adalah putri pemilik toko buku antik yang kadang-kadang juga menulis biografi orang-orang terkenal yang telah meninggal. Suatu ketika, ia tiba-tiba mendapat surat yang 'memerintah' dia datang ke kediaman Vida Winters untuk memulai menulis biografi pengarang tersebut. Meskipun awalnya ragu-ragu, namun Vida Winters akhirnya mampu memancing rasa ingin tahu Margaret dengan kisah si kembar Adeline dan Emmeline March. Syarat dari Margaret adalah Vida Winters harus menceritakan kisah hidupnya sejujur-jujurnya, bukan dongeng isapan jempol yang kerap diberikannya pada para pemburu berita sebelum saat itu. Syarat itu disetujui sang pengarang tua dengan satu syarat balasan, bahwa ia akan bercerita secara kronologis dan Margaret tidak boleh curang dengan bertanya akhir kisahnya.

Maka dimulailah kisah tentang rumah besar Anglefield dengan segala duka, kegilaan dan tragedi-tragedinya. Tentang Charlie dan Isabel Anglefield. Tentang Missus dan John the Dig. Tentang Adeline dan Emmeline, si kembar dengan dunianya dan bahasa dan rahasia mereka sendiri. Tentang Hester yang datang membawa aroma bersih dan keteraturan di tengah kekacauan, sebelum akhirnya terkalahkan. Tentang hantu wanita berbaju putih dan kecemburuannya. Dan tentang Ambrose Procter yang tampan. Dan tentu saja.... tentang kebakaran besar itu. Kebakaran yang mengakhiri semuanya dan mengawali semuanya.



Ini adalah kisah Vida Winters yang misterius, yang membawa banyak hantu-hantu masa lalu, dan menjelang akhir hidupnya kini, memutuskan untuk melepaskan semuanya.

Ini juga kisah tentang Margaret Lea. yang merasa separuh nyawanya sudah terkubur bersama seorang yang tak pernah benar-benar dikenalnya.

"Semua orang punya cerita. Dan setiap cerita membutuhkan kata-kata. Membiarkan cerita-cerita itu dalam keheningan akan menyiksamu, karena mereka akan menghantuimu..."


Semuanya dikisahkan, pada akhirnya dengan tujuan besar untuk berdamai dengan diri mereka masing-masing. Dongeng ketiga belas adalah cerita tentang melanjutkan hidup.





Edisi bahasa Indonesianya diterjemahkan dengan sangat bagus dan mengalir enak dibaca. Bersih typo. Sayangnya, aku tidak suka jenis ilustrasi cover yang digunakan. Mungkin karena ingin mengambil tema Gothik novel ini sampai dipilih warna hitam-elegan-misterius, tapi dengan ilustrasi yang sedikit kekanak-kanakan, malah kesan horornya sama sekali tidak terasa. Bahwa novel ini juga sarat dengan referensi novel-novel klasik dan berkisah tentang penulis (fiksi dan biografi) malah terlupakan dalam penggambaran sampul bukunya. Jauh lebih suka cover buku edisi aslinya, yang sederhana, namun cantik dan terasa pas.


*heran ya... novel bagus2 begini kok aku baru baca sekarang, belinya juga gara2 nemu di obralan 10ribuan pula* #selftoyor #bertekadlebihseringbelibukuobral #tambahtimbunan #pembenaran XD


The Movie

Kisah ini diangkat sebagai sebuah TV Movie oleh BBC Two di tahun 2013. Tokoh Vida Winters diperankan dengan sangat menyentuh oleh aktris Vanessa Redgrave, sedangkan Olivia Colman membawakan peran Margaret Lea.

Image Source: independent.co.uk


Meskipun terhitung setia pada naskah novelnya, beberapa perubahan tetap ada pada ekranisasi buku ini. Yang paling mencolok tentu saja fakta bahwa Moira, saudara kembar Margaret dikisahkan meninggal pada usia kanak-kanak, sedangkan dalam novelnya, Moira merupakan saudara kembar siam Margaret yang meninggal saat mereka berdua dipisahkan tak lama setelah kelahiran mereka.

Satu hal lagi yang juga sangat berbeda, adalah bahwa di dalam novel, Vida Winters memulai kisah biografinya dalam sudut pandang orang ketiga. Ia bercerita tentang dua saudari kembar bernama Adeline dan Emmeline March dari Anglefield. Naaaaanti.... setelah lebih dari paruh akhir kisahnya, baru tiba-tiba ia bercerita dengan sudut pandang orang pertama. Ia sebagai Adeline March. Sebuah fakta kecil yang ternyata menyimpan rahasia terbesarnya.
Dalam filmnya ini, sejak awal Vida sudah berkisah dengan sudut pandang orang pertama. Sayang sekali, sebenarnya fakta ini yang membuat semua kisah Vida pada Margaret punya sentuhan nilai misteri sekaligus kejujuran kisah.

Lain-lainnya, yah standard film yang diangkat dari novel lah. Penyederhanaan!!

Kisah dimulai sedikit di pertengahan novel, tanpa pengantar tentang orang tua Isabel dan Charlie, dan latar asal mula mereka berdua mengalami penyimpangan kejiwaan. Banyak pula bagian-bagian yang dihilangkan atau dibuat mudah (terutama bagian Aurelius Love dan warisan tas hasil buruannya, satu lagi nilai misteri yang dihilangkan), juga bagian-bagian Hester dan Dr. Mawsley yang kisah cinta mereka diminimalkan sampai-sampai terasa dipaksakan dan hanya berdasar nafsu belaka. Tak ada kucing hitam yang berkeliaran di rumah Vida Winters, sehingga tak ada alasan bagi Dr, Clifton untuk bertemu Margaret (lagi-lagi bagian romans dihilangkan di film ini). Aku juga kehilangan ritual Margaret di novel dalam mempersiapkan penulisan biografinya - menyerut 24 batang pensil, menggarisi kertas tulisnya, menulis di tepi-tepi kertasnya, dsb (di film, Margaret menulis di buku notes dan memakai perekam suara). Lebih praktis mungkin, tapi bagiku kehilangan sentuhan konvensionalnya.

Kesan yang kudapatkan dari novel adalah aura gothik yang kental, misterius dan gelap. Sedangkan dari TV Movie-nya hanya tertangkap kisah tragis anak-anak perempuan keluarga kaya, menghibur namun tak seberkesan novelnya.




Postingan ini dibuat untuk mengikuti event Baca Bareng BBI
Bulan: Maret 2015
Tema: Adaptasi 




https://www.goodreads.com/review/show/1190000311

11 komentar:

  1. Duuhhh... Kapan aku mo baca ni bukuuuu??? Beli sekenan, tp tetep di timbunan #kokadarhyme... :)


    Aku minta filmnyaaaaa.... Nanti ditonton setelah sembuh dari akang Binnie #tsaaahhh

    BalasHapus
    Balasan
    1. pelm-nya syusyah banget di-dl torrent, sampai sekarang masih 57% aja. akhir-akhirnya nonton streaming di yutub.

      akang binnie terusss..., sinih kukasi donlodan vampir cakep wae, mau ga? :p

      Hapus
  2. Kok kayaknya berat ya mbak. Aku juga belum liat film dan baca buku nya sih jadi gak bisa komen lebih :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. nggaak berat kok... cuman agak dark dan gothik aja kesannya... misteri siapa Vida Winters-nya itu nanti jadi gong-nya... :)

      Hapus
  3. Kok kayaknya berat ya mbak. Aku juga belum liat film dan baca buku nya sih jadi gak bisa komen lebih :D

    BalasHapus
  4. Hoalaah, ini ada filmnya toh? ahahaha. Sudah naca bukunya dan sukaaa, nanti cari filmnya aah

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya, versi lengkap filmnya ada kok di youtube. happy nonton ^^

      Hapus
  5. owww aku baru tau malah ada film TV nya XD tapi aku suka bangeeeet buku ini, btw jadi penasaran sama buku Dianne S yang baru terbit deh :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ada buku barunya ya mb Astrid? Kepoin juga aaahh... XD

      Hapus
  6. nah aku sama kayak Astri baru tau kalau buku ini ada filmnya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. aku juga baru tahu dari komen di gr abis baca buku ini. Mungkin karena 'cuma' TV Movie dari BBC jadi gak banyak yang tahu ya.

      Hapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

My Recent Pages

Recent Posts Widget