Judul: Alice in Wonderland | Through the Looking Glass - Alice di Negeri Cermin
Judul Asli: Alice's Adventure in Wonderland | Through the Looking-Glass, and What Alice Found There
Pengarang: Lewis Caroll
Penerbit: Atria (2009) | Atria (2012)
ISBN: 978-979-14-1171-4 | 978-979-02-4479-5
Jumlah Halaman: 175 halaman | 176 halaman
Penerbitan Perdana: 1865 | 1871
Lihat sinopsis Alice in Wonderland
Alice terjatuh ke dalam lubang kelinci dan terdampar di negeri ajaib yang penghuninya jauh lebih ajaib lagi.Lihat sinopsis Through the Looking Glass
Di sana, Alice mengalami petualangan yang luar biasa. Alice bertemu seekor kelinci dengan arloji saku, mengikuti pesta minum the yang diadakan si Pembuat Topi, dan kemudian bermain kriket dengan sang Ratu!
Tersesat di negeri khayalan ini membuat Alice penasaran, dan semakin penasaran setiap menitnya...
Petualangan Alice ternyata masih berlanjut!Kedua buku petualangan Alice ini memang enaknya dibaca dengan hati ringan dan tanpa keinginan apa-apa. Hanya imajinasi saja yang harus dibiarkan mengembara ke mana-mana, tanpa batas. Di sini, tak ada cerita utama. Tidak ada tujuan tertentu. Tidak ada superhero dan penjahat yang harus dibasmi. Hanya sekumpulan karakter aneh dan percakapan-percakapan tak masuk akal yang mengalir di antara puisi-puisi (nursery rhyme) dan riddle yang sama ajaibnya. Yah, inilah karya klasik buku anak-anak yang menjadi contoh utama dari genre Literary-Nonsense.
Setelah dia terlempar ke dalam negeri ajaib,
kini Alice masuk ke dunia cermin.
Meskipun hanya bermaksud sedikit mengintip negeri cermin, ternyata Alice malah tersesat semakin jauh. Dan dia harus melewati petak-petak negeri cermin untuk kembali lagi ke rumahnya. Dia juga harus bertemu dengan penduduk dunia cermin yang unik dan terkadang menjengkelkan, seperti Humpty Dumpty atau Tweedledum dan Tweedledee.
Lalu, bisakah Alice kembali ke rumahnya dan bermain bersama kucing-kucing kesayangannya?
"Why is a raven like a writing-desk?"
Di buku pertama petualangannya, Alice jatuh ke dalam lubang kelinci, dan kemudian berulang kali badannya mengecil dan membesar karena berbagai hal. Ia juga bertemu berbagai macam karakter unik dan lucu, termasuk juga Queen of Hearts yang hobi sadisnya adalah menyuruh memenggal kepala "Off with his head!"
Source: here |
Di sini ada dua karakter favoritku, yaitu Chesire Cat, yang senyumnya demikian lebar dari telinga ke telinga, dan Mad Hatter, si pembuat topi sinting yang terjebak Waktu di pukul 6 sore. Kedua tokoh ini sama-sama terdengar gila, namun sebenarnya justru ucapan-ucapan mereka jika dipahami benar-benar sungguh-sungguh logis dan masuk akal.
Why, sometimes, I've believed as many as six impossible things
before breakfast.”
before breakfast.”
Source: here |
Petualangan Alice ini memang seperti kisah gak ada juntrungannya. Tapi sebenarnya tiap-tiap karakter mengajarkan hal-hal yang benar dan logis, namun dibungkus kegilaan-kegilaan imajinasi yang berlebihan. Begituuu....
Source: here |
Untuk edisi Indonesianya, kedua buku yang kupajang di sini adalah edisi terbitan Penerbit Atria. Aku suka ilustrasi cover keduanya, manis dan unyu sekali. Untuk penerjemahannya sendiri, aku lebih suka buku keduanya, Through the Looking Glass, karena gaya translasinya lebih mengalir dan enak dibaca. Penerjemahan syair-syair lagu dan riddle-nya juga pas terasa di lidah jika diucapkan.
Sedangkan buku pertamanya (aku belum membandingkan secara detail sih), tapi kok rasanya ada satu dua hal yang off. Misalnya kutipan paling terkenalnya itu, Why is Raven like a writting desk? diterjemahkan menjadi Mengapa burung gagak suka meja tulis?
(
linkreviewgoodreads
Bagusnya buku anak-anak, pembaca diajak menikmati cerita tanpa dituntut dengan yang macam-macam
BalasHapusKelebihan cerita Alice ini memang faktor imajinasinya yang bebas sekali
Hapus