Judul: Corat-Coret di Toilet
Pengarang: Eka Kurniawan
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama (2014)
ISBN: 9786020303864
Jumlah Halaman: 132 halaman
Penerbitan Perdana: 2000
"Aku tak percaya bapak-bapak anggota dewan, aku lebih percaya kepada dinding toilet."
Nama "Eka Kurniawan" memang bukan nama asing dalam bercerita. Setelah novel-novelnya Cantik Itu Luka dan Lelaki Harimau yang menuai banyak pujian, tahun ini ia menghentak lagi dengan O yang kembali masuk dalam 5 besar KLA. Corat-coret di Toilet ini adalah kumpulan cerpen, yang awalnya terbit di tahun 2000, namun cetak ulang di tahun 2014 dan 2016 dengan cover baru. Walaupun sudah cukup lama, namun cerpen-cerpen di sini masih memiliki tema-tema yang relevan dibaca kapan pun. Sedangkan gaya penulisannya, meski berasa Ekakur, tapi beberapa kurang unik dan tajam seperti tulisannya sekarang. Selain cerpen Corat-Coret di Toilet dan beberapa cerpen lain, seperti Kandang Babi dan Hikayat Orang Gila, kumcer ini kok berasa biasa saja. Kurang nggejreng unsur magic realism yang biasanya jadi ciri khas EK. Meskipun begitu, narasi-narasi panjang penuh permainan logika yang kusuka, memang tetap masih ada.
Tema cerpen Rayuan Dusta untuk Marietje dan Siapa Kirim Aku Bunga? sedikit mengingatkanku pada Murjangkung atau Semua untuk Hindia karena kedua cerpen ini bersetting Hindia Belanda jaman dahulu kala. Bagus sih ceritanya, tapi terasa jamak dan (sekali lagi) tidak terlalu Ekakur.
Favoritku Corat-Coret di Toilet dan Dongeng Sebelum Bercinta. Kedua cerpen ini 'nakal' tapi menohok dalam menyampaikan isinya. ^.^
Saranku, kalau mau merasakan Ekakur yang se-Ekakur-Ekakur-nya, baca novelnya. Cantik Itu Luka itu dahsyat, Lelaki Harimau yang super tragis, Rindu Dendam yang bikin baper dan ngilu, serta O yang "gilak sekalee".
(notes: kecuali O, ketiga novel lainnya tersedia juga di iJak).
Membaca di iJak
Di atas aku sekilas menyebutkan tentang iJak. Ada yang sudah pernah memakai aplikasi ini? Atau malah ada yang belum tahu sama sekali?
iJak adalah Jakarta Digital Library. Sebuah perpustakaan digital yang bisa diakses dari mana saja, kapan saja. Tag line-nya "Membaca Semakin Mudah. Baca buku, berbagi koleksi bacaan dan bersosialisasi secara bersamaan" sangat tepat menggambarkan aplikasi ini. Setelah memasang aplikasi ini di perangkat android kamu, mendaftar dengan mudah dan cepat, langsung sekian ratus judul buku tersedia untuk kamu baca, dan... gratis!
Awalnya aku juga hanya coba-coba saja menggunakan aplikasi ini. Dengan kata-kata "gratis!" ini aku malah ber-suudzon paling hanya buku-buku gak laku saja yang disediakan. Namun setelah memasang dan berkeliaran ke sana-sini di dalam aplikasi, aku sungguh terkejut senang melihat judul-judul buku yang ditawarkan. Dari novel-novel berbagai genre (novel romance yang buanyak sekali), buku-buku full grafis berwarna untuk anak-anak, komik, buku non-fiksi, i.e buku motivasi, parenting, teknologi, musik bahkan buku resep masakan, semuanya ada.
Selain Novel dan NonFiksi, ada pula Komik dan Buku Anak
Setelah memakai aplikasi ini, aku teringat ada cerita yang ingin sekali kubaca, namun sampai saat itu belum kesampaian, yaitu trilogi Eiffel dari Clio Freya. Memakai fasilitas search yang tersedia, langsung kucari novel-novel ini, dan senang sekali saat ketiga-tiganya tersedia dan mudah sekali kupinjam.
Kumcer Corat-coret di Toilet ini juga kubaca lewat aplikasi iJak di telepon genggamku. Tampilan layarnya juga lumayan ramah di mata. Meskipun tidak bisa diganti besaran font yang digunakan seperti layaknya file epub (iJak menggunakan sistem halaman), namun ada feature zoom-in yang menggantikannya.
Pembaca bisa juga memberi bintang kepada tiap buku yang ada dan memberikan review singkatnya. Selain itu, tersedia pula jaringan pertemanan, jadi kita bisa saling mem-follow, melihat-lihat buku apa yang sedang ngetrend di sekitar kita dan berbagi rekomendasi. Setelah mendapatkan beberapa teman buku di iJak, aku jadi gak pernah kehabisan ide untuk bacaan berikutnya.
Suatu kali pernah novel yang kuincar belum tersedia di koleksi iJak. Yah, sedikit kecewa. Namun beberapa hari setelahnya, saat kucek kembali ternyata sudah tersedia. Ternyata ada seseorang yang baik hati, mendonasikan buku itu untuk semua kawan iJak (Donasi ini salah satu pilihan feature jika kita ingin beramal buku secara digital). Waah, senangnya....
Oh, iya, selain lewat aplikasi, iJak tersedia pula lewat situsnya https://ijakarta.id/. Jadi bisa pula diakses lewat laptop-mu, teman. Gimana, tertarik untuk mencoba?
https://www.goodreads.com/review/show/1790139931
Tidak ada komentar:
Posting Komentar