Jumat, 20 Oktober 2017

Sang Raja Kretek


Judul: Sang Raja
Pengarang: Iksaka Banu
Penerbit: Kepustakaan Populer Gramedia (2017)
ISBN: 9786024243319
Jumlah Halaman: 392 halaman
Penerbitan Perdana: 2017





Lihat sinopsis
Di zaman ketika warga bumiputra masih dianggap sebagai warga negara kelas tiga, Wirosoeseno, Jawa tulen, dan Filipus Rechterhand, Belanda totok, pergi berkelana dan mendamparkan diri ke kota Kudus. Nasib mempertemukan mereka di sebuah pabrik rokok kretek besar yang mempekerjakan ribuan buruh.

Di sana mereka menempa diri dan jatuh bangun bersama di tengah intrik politik, gebalau zaman, serta gelegar perang kemerdekaan. Mereka juga menjadi saksi kejayaan seorang priyayi rendah, yang dikenal dan dihormati sebagai ‘De Koning’, Sang Raja Rokok Kretek, Nitisemito.

Berbekal kerja keras, semangat pantang menyerah, dan kecerdasan pemasaran yang melampaui zaman, Nitisemito berhasil mengubah hidupnya dari seorang mantan kusir dokar menjadi orang terkemuka di zamannya. Pengalaman hidupnya yang layak jadi ilham dan panutan bagi berlapis generasi sesudahnya.


Bagaimana melihat tumbuh, makmur dan jatuhnya sebuah perusahaan rokok kretek terbesar di awal 1900-an, yang melintasi 3 jaman pemerintahan? Novel ini menggambarkan ilustrasi tsb dengan sangat apik, dan unik karena mengambil sudut pandang 2 orang sahabat beda ras yang bekerja di lingkar dalam NV dan menyaksikan (hampir) semuanya.

Adalah seorang Nitisemito, pemilik dan pelopor pembuatan masal rokok bercampur cengkeh yg saat dibakar akan berbunyi kretek-kretek. Di masa kejayaannya, pabrik rokok di kota Kudus ini memiliki buruh linting 10.000 orang. Dan jangan bayangkan jumlah itu di masa kini, ini masa tahun 1930-an, masa di mana restoran dan taman kota menyamakan pribumi dengan anjing, dan Nitisemito ini asli pribumi. Mantan kusir dokar. Priyayi desa tanpa modal kecuali semangat dan kegigihan. Dan dia inilah yang menjelma sebagai De Kretekkonning. Sang Raja Kretek.

Di zaman inilah Gunawan Wirosoeseno, Jawa asli dari lereng Merapi dan Filipus Rechterhand, Belanda totok yang dibesarkan di Batavia, bertemu dan bekerja di pabrik yang sama. Dari mata kedua orang inilah, pergulatan nasib sebuah perusahaan, direka kembali dalam cerita. Diwarnai gejolak dunia dari PD I, resesi ekonomi dunia, hingga akhirnya pecah PD II, kedatangan Jepang, kemerdekaan, hingga agresi militer 1 dan 2 yang akhirnya berhujung pengakuan kedaulatan. Bukan saja keriuhan dari luar yg menandai jatuh bangunnya perusahaan ini, dari dalam sendiri ada perebutan kuasa petinggi-petingginya, faktor internal keluarga Nitisemito, istri-istri, putri-putri, menantu, anak dan cucu yang serta-merta mempengaruhi kelangsungan hidup sepuluh ribu karyawannya.

Aku suka sekali membaca latar sejarah novel ini. Jelas bukan riset separuh hati dan penulisannya renyah, enak sekali untuk dinikmati. Sayang sekali jangkauan sejarah hanya dapat sedemikian saja. Dramatisasi novel ini memilih untuk tetap berdiri di garis luar keluarga Nitisemito. Mengapa dan bagaimana ia memilih pewaris, melewati Mas Soemadji dan langsung pada Akoean Markoum tetap menjadi tanya bagiku. Demikian juga, nanti saat roda berputar dan Akoean tersisihkan oleh Soemadji. Masih banyak sekali yang belum terjelaskan, terutama mengenai insiden penggelapan cukai rokok yg menodai catatan karir dan hidup Karmain tersebut. Hubungan Nitisemito dan Bung Karno, atau pergerakan kebangsaan yg lain, hanya tersiratkan, tak pernah tersurat. Kepribadian sang raja tidak utuh, sosoknya terlihat dari luar, namun membiarkan rahasia-rahasianya tetap tersimpan. Novel ini tampaknya tidak mau menjadi segala tahu, atau sok tahu menawarkan satu sisi cerita yang belum tentu sepenuhnya benar.

Sebagai tambahan, nasib Hans Rechterhand, putra tunggal Filipus, menggedor dengan ketragisannya. Meski dituturkan sangat minim, pesannya tersampaikan dengan penuh.

5* untuk cerita ini. Iksaka Banu berhasil kembali memukauku setelah Semua Untuk Hindia beberapa tahun lalu. Saatnya berburu kumcer Ratu Sekop yang masih belum mau muncul di tokbuk sekitarku. Mungkin benar-benar hrs pesan online inih.... :')




https://www.goodreads.com/review/show/2147776634

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

My Recent Pages

Recent Posts Widget