Jumat, 29 November 2013

Carrie


Judul: Carrie
Judul Asli: Carrie
Pengarang: Stephen King
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama (2013)
ISBN: 978-979-2299-51-9
Jumlah Halaman: 256 pages
Tahun penerbitan perdana: 1974





Dari sinopsis:
Carrie White adalah gadis yang tidak populer, tapi dia memiliki kemampuan tersembunyi. Carrie bisa membuat benda-benda bergerak jika dia memusatkan perhatiannya pada benda itu. Kemampuan ini membuatnya berkuasa dan menjadi sumber dosanya.
Carrie hanya ingin menjadi gadis normal di sekolah, tidak diejek sebagai gadis aneh, dan... bisa pergi ke pesta dansa sekolah. Hingga seorang gadis berusaha menebus kesalahannya pada Carrie dengan memberikan semua keinginan Carrie tersebut. Kebaikan itu berubah menjadi malapetaka yang takkan pernah dilupakan teman-teman sekolahnya dan seisi kota.
"Mengerikan dan menakutkan... Kau tidak bisa berhenti membacanya." –– Chicago Tribune
"Dijamin akan membuatmu bergidik."––The New York Times


Sebelum membaca bukunya, sebenarnya aku sudah pernah menonton filmnya. Bukan versi yang baru-baru ini beredar, tapi versi jaman dahulu kala, yang ini Carrie (1976) karya sutradara Brian de Palma. Menontonnya juga bukan baru akhir-akhir ini, tapi sudah lama sekali, waktu masih jaman Laser Disc. *Waktu itu diajak nonton kakak-kakak waktu ortu pergi, trus gak bisa tidur dan mimpi buruk, sampai-sampai kami bertiga dihukum gak boleh nonton tv sebulan!!* #ehmalahnostalgila

Jadi bisa dibayangkan, yang tercanang di benakku adalah benar-benar kengerian pas di adegan di tepi kolam renang itu. Itulah yang membuatku maju mundur waktu akan membaca buku ini. Tapi kemudian, waktu dapat hadiah ulang tahun dari Sulis @peri_hutan (thank you Sulis!) yah... akhirnya baca juga...




Pertama-tama yang menarik perhatianku adalah gaya penulisan Stephen King untuk buku ini. Bukannya mengambil sudut pandang yang lazim untuk sebuah kisah, buku ini dituliskan dengan campuran antara POV orang ketiga, kutipan jurnal ilmiah, potongan kisah surat kabar, petikan wawancara saksi yang masih hidup, dan lain sebagainya. Awalnya memang sedikit membingungkan, tapi kemudian gaya ini malah jadi menarik, karena masing-masing potongan memiliki daya tariknya sendiri dan dengan gaya yang sangat solid, yang saling melengkapi satu sama lain.

Kedua, kesan seram dan horor yang kubayangkan, ternyata pupus saat mulai membaca. Emosi yang tersisa justru rasa iba pada Carrie, yang dibesarkan oleh seorang ibu yang amat sangat super duper fanatik. Aku pernah mendengar memang ada pandangan yang menganggap hubungan seksual (bahkan antara suami istri) adalah dosa dan bahkan tubuh wanita itu juga dosa, tapi baru kali ini aku membaca sebuah kisah utuh yang mengangkat tema ini. Dan itu memang mengerikan!

Kehidupan Carrie di sekolah, juga tidak kalah menyebalkannya. Dengan sekelompok anak yang terus-menerus mem-bully-nya, mentertawakan kekolotan dan kekikukkannya, tidak heran pribadi Carrie menjadi sangat aneh dan tertutup. Meskipun sudah tahu akhir dari cerita ini, namun tidak bisa tidak, aku bertanya-tanya jika saja Carrie saat itu melalui saat malam prom dengan sukses, dengan bantuan Tommy dan Sue, apakah ia dapat melepaskan bayang-bayang kefanatikan ibunya dan hidup normal seperti wanita muda yang lain? Pertanyaan yang menggelitik.... Sayang pertanyaan ini takkan pernah bisa terjawab.

Hal lain yang kusuka dari novel ini, adalah bahwa pribadi Sue -sebagai salah satu saksi hidup- ditelaah secara hitam putih. Apakah ia termasuk siswi yang merencanakan adegan di panggung prom bersama Chris dan Billy, ataukah ia benar-benar meminta Tommy mengajak Carrie atas dasar kebaikan hatinya. Secara pribadi, aku memilih yang kedua, (dan walaupun tidak) berharap Sue dapat meninggalkan tragedi yang menimpa kotanya di belakang dan mengambil hikmah dari kejadian tersebut.

Kasihan Carrie. Kasihan Sue. Kasihan Tommy.
Kasihan semua orang yang terlibat dalam cerita ini.

Salut untuk Mr. Stephen King!





https://www.goodreads.com/review/show/750986289



8 komentar:

  1. pingin nonton filmnya.... punya downloadannya nggak kak? #eh

    BalasHapus
  2. @tezar ahaha... ya tentu tidaak.... :D
    Nyari dvd versi barunya aja yukss....

    @athiah pas baca bukunya sih aku memang dapet sedihnya, bukan ngerinya :p

    BalasHapus
  3. Aku kayaknya pernah nonton Rage: Carrie 2. Bikinan tahun 90-an gitu. Ga serem sih menurutku, yang ada aku kesian sama tokoh utamanya. Ini buku sebenernya aku pengen baca juga, buat tau kisah sebenernya dari Carrie, tapi pas ngintip isinya tulisannya kok kecil-kecil.. Nunggu remake filmnya aja deh kayaknya. hehe

    BalasHapus
  4. woaaah pengen cepetan baca bukunya (masih ditimbun). tapi filmnya sih kayanya ga mau nonton ah. sereeeem ;p

    BalasHapus
  5. thriller sih bukan ke seremnya, ya?

    ah kapan lah saya dapat buku ini =3=

    BalasHapus
  6. @martina itu kan barusan diputer di bioskop, Carrie versi 2013. sama syeremnya katanya yg udah nonton.

    @astrid aku juga ga bakal mau nonton filmnya (versi manapun) lagi. masih trauma :p

    @mide iya, mungkin karena udah tahu ceritanya, jadi udah gak serem dan gak tegang waktu baca. bisa menikmati....

    BalasHapus
  7. makin penasaran ama carrie. banyak yg baca buku ini bulan ini deh. awalnya ga pengen baca karena di sinopsis disebutin soal kemampuan carrie itu *duh apa sih namanya ya, telekinesis?* atau salah ingat ya haha.... cuma kok baca review2nya teman2 rasanya patut dicoba baca ini.

    BalasHapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

My Recent Pages

Recent Posts Widget