Judul: 10 Hal Yang Harus Dilakukan Sebelum Aku Mati (10 Things To Do Before I Die)
Judul Asli: 10 Things To Do Before I Die
Pengarang: Daniel Ehrenhaft
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama (2008)
ISBN: 978-979-22-3550-0
Jumlah Halaman: 240 halaman
Penerbitan Perdana: 2004
Membaca buku teenlit seperti ini maunya sebagai selingan baca yang ringan tapi malah akhirnya makan ati, gak ngerti sama sekali dengan cara berpikir tokoh-tokohnya dan capek melihat keaktifan mereka kesana kesini gak ada juntrungannya.
Jadi cerita ini diawali saat awal liburan musim semi saat tiga sahabat Ted, Mark dan Nikki dengan santai menghabiskan sore di kedai burger favorit mereka. Keadaan kemudian sedikit kacau ketika si mantan tukang masak yang dipecat membuat keributan (memakai pistol air) dan kemudian mengaku telah meracuni semua kentang goreng dengan racun ikan buntal (?). Ted adalah satu-satunya diantara mereka bertiga yang telah memakan menu kentang goreng ini, kebetulan sudah pulang duluan karena merasa tidak enak badan, sebelum ancaman beracun itu tersebar.
Nah, cerita punya cerita, saat si Ted ini tahu kalau dirinya keracunan dan 'katanya' hanya punya waktu sampai besok paginya, bukannya langsung memeriksakan diri ke UGD, eh malah memutuskan untuk melakukan 10 hal sebelum kematiannya (?). Jadilah Mark dan Nikki melakukan hal-hal aneh dan unik untuk mewujudkan 10 hal tersebut. Mulai dari mengundang cewek bayaran (melepaskan keperjakaan) hingga mencari alamat Bill Rifkin, seorang yang pernah mempermalukan Ted di sekolah dasar (membalas dendam). Dari mencari tempat konser Band yang namanya Shakes the Clowns, hingga menjadi gruppies agar Ted bisa ngejam bareng band idolanya itu. Demikian seterusnya hingga satu per satu isi bucket list itu bisa dipenuhi. Termasuk benar-benar pergi ke Afrika....
Saat membaca buku ini, aku sedikit teringat dengan film (eh, ada novelnya juga ding, tapi belum pernah baca, cuma filmnya yang sudah pernah kutonton) yang settingnya agak mirip, Nick and Norah's Infinite Playlist, yang ceritanya juga kesono kesini gak jelas juntrungnya semalam penuh. Bedanya, latar belakang Nick & Norah rasanya jauh lebih solid dan benang merah perjalanan mereka lebih jelas tujuannya. Sedangkan dari novel 10 things ini yang kudapatkan hanya kesan rasa frustasi Ted terhadap kehidupannya, hingga membuatnya suicidal. Dan herannya, teman-teman baiknya justru mendukung keputusan ini. Meskipun mungkin niat awal novel ini adalah novel ringan dan berkesan komedis, tapi aku tetap tidak suka pada premis dasarnya itu.
Satu lagi yang membuatku heran, adalah daftar bucket list si Ted ini. Dari sinopsis di edisi Hardcover-nya, ini yang tertulis:
1) Lose my virginity
2) Apologize to Rachel
3) Get back at Biff
4) Jam and party with Shakes the Clown
5) Laugh in death’s face
6) Go to Africa
7) Rob a bank
8) Tell Mark to screw himself
9) Find out why Grandpa and Dad don't talk
10) Tell the truth
Sedangkan di edisi GPU yang kubaca ini, berikut daftar lengkapnya (h.181):
1. Melepas keperjakaan
2. Nge-jam bareng Shakes the Clowns
3. PESTA bareng Shakes the Clowns
4. Membalas Billy Rifkin
5. Lakukan sesuatu yang sangat berjasa. Seperti menyelamatkan bayi dari gedung yang terbakar.
6. Benar-benar PERGI ke salah satu negara di dunia ketiga yang selalu dibicarakan Rachel dan lakukan sesuatu yang positif DI SANA. (Seperti Nigeria atau mana pun. Tapi secepatnya.)
7. Merampok bank
8. Melakukan hal sinting, seperti bungee jump dari GW Bridge.
9. Memulai agamamu sendiri.
10. Cari sesuatu untuk dinamakan menurut namamu (seperti taman atau air mancur)
Uuuuhmmm.... sebenarnya ini dua buku yang berbeda atau bagaimana ya? Dan kalau daftar 10 things-nya demikian berbeda (terutama nomer 8 - 10), apakah alur cerita yang tertulis juga berbeda?? Anehh ya... (tanda tanya besaaaar).
Ini ceritanya 'keblondrok' beli buku ya? Wakakakaka...
BalasHapusEh, aku nonton yang Norah playlist juga en lumayan suka :)
bukan kaka lilaaa.... ini kan hasil bookwar kmrn di irf :))
BalasHapus