Minggu, 23 Februari 2014

Heart Shaped Box

Judul: Heart Shaped Box - Kotak Berbentuk Hati
Judul Asli: Heart Shaped Box
Pengarang: Joe Hill
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama (2011)
ISBN: 978-979-22-7406-6
Jumlah Halaman: 440 halaman
Penerbitan Perdana: 2007
Literary Awards: Bram Stoker Award for Best First Novel (2007), Locus Award for Best First Novel (2008), Macavity Award Nominee for Best First Mystery Novel (2008), British Fantasy Award Nominee for Best Novel (2008)



Pertama-tama mari kita salahkan judulnya (yang mengingatkan pada kotak tempat permen coklat yang kerap beredar menjelang hari Valentine seperti ini), dan cover-nya yang elegan, manis dan cantik (karya Eduard Iwan Mangopang tentu saja, *heran ya, kayaknya gak ada ilustrasi cover karya beliau yang aku gak suka*), sama sekali tidak ada indikasi ini novel paling H.O.R.O.R yg pernah kubaca. Jika belum membaca review Mbak Maria di sini, aku masih berpikir ini novel romansa teenlit yang menye-menye. Dan aku ini bukan jenis orang yang penakut, tapi beneran, waktu baca buku ini... terutama di sekitar halaman 70-an, waktu si hantu pertama kali datang meneror.... huaahh.... 0_0



Sempat juga berpikiran tidak mau melanjutkan membaca novel ini, tapi si hantu sudah terlanjur keluar dari kotaknya, jadi jika tidak ditamatkan bakalan lebih syerem kan. Maka dengan berbekal keteguhan hati (halah), selimut (?) dan playlist lagu heboh, akhirnya... berhasiiillll. Tamat. #tutupbuku #taruhdirakpalingatas

"Belilah hantu ayah tiriku. Enam minggu lalu ayah tiriku yang sudah tua meninggal dunia dengan tiba-tiba. Kini ia menghantui kamar tidur tamu, menakuti putriku dan kucingnya. Aku akan menjual hantu ayah tiriku pada penawar tertinggi. Penawar tertinggi akan mendapatkan setelan Minggu milik ayahnku. Aku yakin jika arwahnya menghantui sesuatu, itu pastilah setelannya."

Kisahnya sendiri diawali karena keisengan Judas Coyne membeli hantu yang ditawarkan melalui situs lelang internet. Judas adalah seorang lelaki paruh baya mantan vokalis band aliran death metal rock yang sudah bubar namun cukup kaya untuk hidup nyaman, pensiun di ranch-nya yang lumayan terpencil, hanya ditemani oleh Danny, asistennya, dan kekasih mudanya, yang dijulukinya Georgia.

Source: here
Saat akhirnya setelan berhantu itu datang dalam kotak berbentuk hati, kejadian-kejadian aneh mulai terjadi. Mimpi-mimpi buruk, anjing-anjing Jude yang gelisah, Georgia tertusuk jarum tak kasat mata, bau busuk mayat menguar, Danny yang mendadak ketakutan, hingga puncaknya Jude mulai benar-benar melihat hantu itu, dengan matanya yang hitam tercoret-coret, dan pendulum siletnya yang bergantung di sebuah rantai pendek, bergoyang, maju mundur, dan berputar, berputar, dan berputar tak pernah berhenti...

Jude akhirnya tahu siapa hantu itu dan apa yang diinginkannya. Kematian dirinya sebagai balas dendam atas seorang gadis yang dulu pernah dijulukinya Florida. Anna MacDermott. Seorang gadis yang dulu pernah hidup dengannya, namun akhirnya menyerah pada tekanan depresi dan akhirnya meninggal bunuh diri di rumah kakak perempuan. Kini ayah tirinya Anna, Craddock MacDermott datang untuk mengajak Jude berkendara di malam hari... untuk yang terakhir kalinya.




Wuaaaaahh... membaca buku ini halaman demi halaman, dengan narasi-narasi yang membangun nuansa teror yang semakin memuncak, membuat jantungku berdetak gak karuan. Perjuangan Jude dan Georgia menyelamatkan hidup mereka terasa sangat nyata. Karakter mereka berdua pun digambarkan dengan apik dan kuat. Seapik dan senyata penggambaran hantu Craddock, dengan topi fedora dan aksen selatannya yang memukau. Juga sebagus peran anjing-anjing Jude yang berakhir tragis. Namun bukan itu saja, ternyata novel ini menyimpan kejutan dan puntiran alur yang dibuka sedikit demi sedikit menjelang akhir kisahnya. Aku suka itu semua. Aku suka bahwa kejadian ini membuat Jude dan Georgia belajar banyak tentang hubungan mereka berdua. Aku juga suka bahwa Jude, meskipun dengan banyak kekurangannya, ternyata juga ada sisi-sisi baik yang ditampilkan dengan manis dan hanya secukupnya saja. Yeah... rocker juga manusia! #eh #kokmalahnyanyi

Oiya, Heart Shaped Box ini juga sebenarnya judul lagi dari Nirvana. Silakan lihat di sini untuk lagu ini.


3 bintang untuk ceritanya + 1 bintang lagi karena sukses menimbulkan efek panik ketakutan ala film Thir13en Ghost hanya dengan satu hantu saja.


Edisi bahasa Indonesianya ini diterbitkan oleh GPU. Terjemahannya lumayan bagus dan mengalir, minus typo, dan seperti yang sudah kusebut di atas, covernya cantik (dan menipu) ;)
Hanya ada satu kejanggalan yang kurasakan sangat mengganggu. Di awal kisah ada penggambaran beberapa benda koleksi Jude, salah satunya adalah surat pengakuan seorang nenek sihir. Kuasumsikan bahwa pada edisi aslinya, surat ini dituliskan dalam bahasa Inggris gaya lawas sehingga 'niatnya' diterjemahkan juga dalam bahasa Indonesia tempo doeloe. Namun penggunaan ejaan lamanya ini kok terasa sangat amburadul, tidak konsisten, mencampuradukkan karakter j (y), dj (j) dan tj (c) (juga penggunaan karakter u alih-alih 'oe'?? Ejaan Van Ophuysen? Ejaan Republik?). Belum lagi penggunaan kata-kata modern seperti 'ngobrol' dll. Aneh!!
Sadja bisa ngobrol dengan anjing hitam jang bilang dia bisa meracuni sapi, membuat kuda jadi gila, membuat anak-anak sakit asal sadja memberikan djiwa sadja untuknya, lalu saya jawab ya, dan membiarkan dia mentjium payudara sadja.




https://www.goodreads.com/review/show/853626208

2 komentar:

  1. ngeri banget ya buku ini?? aku penasaran tapi nggak berani baca soalnya aku penakut hehehe...kemaren baca hantu2an ala Lockwood masih berani. tapi kalo yang serius kayak gini...kayanya baca reviewnya aja cukup deh..

    BalasHapus
  2. mbak astrid...., iya nih, ini buku serius horor. ngeri pisan....

    barusan ada yg nawarin pinjeman The Shining (karangannya Stephen King, bapaknya si Joe Hill ini) yang katanya lebih 'seru', aku sih langsung iya aja.... iya mlipir maksudnya :))

    BalasHapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

My Recent Pages

Recent Posts Widget