Rabu, 09 Desember 2015

Kenang-kenangan yang Tertinggal dari IRF 2015 (Bagian 2)


...sambungan dari Bagian 1

Hari kedua IRF jatuh di hari Minggu, jadi kupikir kondisi jalan juga bakalan lebih lancar jaya. Namun demikian, aku juga harus datang lebih pagi karena workshop yang ingin kuikuti hari ini dimulai pada pukul 10.00, jadi kita start dari rumah sekitar jam setengah sembilan pagi. Benar juga, jalanan yang lebih lenggang, plus si sopir (akuuu!!) yang sudah lebih tahu arah, gak pake kesasar atau kelewatan, maka dalam tempo yang sesingkat-singkatnya tidak sampai satu jam, kita sudah sampai di Synthesis Square.

Setelah mampir sebentar di booth BBI, aku dan kak Lila lanjut ke lantai 8 untuk mengikuti workshop Metamorphosis Buku: Dari Cetak, EBook hingga Audiobook. Workshop ini menampilkan tiga narasumber, Mbak Muthia Esfand dari Penerbit Fantasious, Pak Erlan Primansyah dari Buqu (aplikasi EBook) dan Bu Jeci Gracietta dari Listeno (aplikasi Audiobook). Workshop yang sangat menarik karena seperti yang dikatakan Pak Erlan, dengan semakin menjamurnya gadget, bentuk buku tidak harus lagi berbentuk buku fisik. EBook dan Audiobook hanyalah cara-cara lain untuk menikmati buku, dan bukan sebagai saingan penerbit buku.

Siapa yang membaca buku minggu ini? Membaca EBook?? Mendengarkan Audioook???

Setelah mendapatkan banyak pelajaran dari ketiga narasumber ini, workshop kemudian dilanjutkan oleh Bu Jeci sendiri yang memberi pengarahan tentang menjadi narator audiobook yang baik. Meski nampaknya asyik dan menyenangkan, ternyata gak mudah lo jadi narator itu. Mesti tahan mental dan punya prinsip kerja yang baik, daaaan... tentu saja selalu rindu untuk membaca buku. OK Bu Jeci, aku sudah gak sabar ingin mencoba Listeno nih...

Workshop kemudian diakhiri dengan bagi-bagi goodie bag, voucher-voucher gratis untuk mencoba aplikasi buqu dan Listeno, serta berbagai merchandise lainnya. 


Kembali ke lantai 7, ternyata BookWar dan Lelang Kotak Misteri pertama hari ini baru saja selesai. Terjadi keributan yang tidak biasanya di Booth BBI. Ternyata oh ternyata... seseorang telah menggunting dalam lipatan, menyalip di tikungan, mengalahkan Sulis dan Tim Suksesnya dalam menge-bid Kotak Misteri... hanya dalam hitungan detik... dan beda jumlah 3 buku saja....

Siapakah tokoh misterius ini.....

63 satu kali, 63 dua kali, 63 tiga kali....
Yak... lelang dimenangkan oleh Mr. 63 a.k.a. Public Enemy #1

Wakakaa.... ternyata Mas Pra lagi iseng sekali, mengikuti acara lelang sambil mengosongkan kardus harta 20 kgnya. Yang bikin para BBI-ers gemas sekali adalah karena si kardus itu sebenarnya dititipkan di tempat Mbak Truly yang notabene adalah ketua Tim Sukses #Sulis4MysteryBox. Jadilah dia punya julukan baru Mr. 63 dan dilirik mati setiap melintas di depan Booth BBI. :D


Dukung #Sulis4MysteryBox

Bukan BBI kalo gak bikin come back yang fantastis. Selama tiga jam penuh mengumpulkan kekuatan dan dukungan, saat lelang kotak misteri kedua hari minggu itu, Sulis maju membawa modal sejumlah.... 105 buku. Yak, itu bukan salah tulis, seratus lima buku!! Jumlah yang bahkan bikin para panitia GRI di meja swap terheran-heran. Yah... BBI gitu loh... tempatnya para penimbun buku sejati, hahahaha.....


Yaaayy... berhasil... akhirnya.....
Sejumlah buku nominator KLA sukses jadi milik Sulis

Selain mengikuti keramaian lelang buku, aku juga sempat berputar-putar di booth-booth yang lain. Bukan cuma melihat-lihat dan berkenal-kenalan, tapi juga *apa lagi kalau bukan* nyari kuis berhadiah, yah... kan meresapi prop favorit "Fakir Buntelan". Yang paling sering sih bikin kehebohan di booth PNFI dan menangin 3 buku plus 1 poster HP ukuran jumbo (terakhir untung bareng Ren, karena aku blank banget ditanya apa Patronus-nya Ginny Weasley, sampai harus dibantu jawabin). 

Menjelang sore, geret Mas Tezar ke booth BookGames GRI untuk ikut kuis yang diadakan panitia. Ronde pertama, tebak nama pengarang. Lumayan juga sih, dalam waktu kurang dari 3 menit, dari 20 pertanyaan kita berhasil menjawab benar 17. Mas penanya cukup kagum saat awal-awal karena kita jawab sok yakin sekali. Sampai tengah-tengah... ditanya pengarang buku "Summer Breeze", dia sudah siap-siap ngasih score... etapi kita berdua malah bengong... eh.. siapa ya?? Si mas ikutan bengong, kok gak tau sih, kan terkenal sekali itu... ada filmnya juga lo.... eaaaaa.... mas... kalo gak tau ya gak tau ajaaaa kaleee..... 

Ronde kedua, tebak peragaan judul buku ... ehm.. gagal total. Coba aja suruh peragain buku judule "Rindu" piyeeee carane??  Dijawab berpeluuuukaaan malah iya! *eh kita sempat dipoto Mas Pra pas lagi action... share potonya dunk Mas Pra....

Ronde ketiga, susun puzzle dan cari orang yang ada di puzzle tersebut. Dapat foto mas Jaka yang masih kribo... dan meski sempet mutar-mutar mencari orangnya sampai ke lantai  8 (kan tadi lihat dia di sana pas jadi panitia workshop metamorphosis buku) tapi akhirnya malah ketemu sedang memotret acara Books for Blinds di lantai utama. Jadilah candid shot, aku memoto orang yang lagi moto, maap...  #sungkemmasjaka. 


Tidak terasa, sore hari sudah menjelang. Tiba waktunya beres-beres booth dan ber-say goodbye buat teman-teman BBI semua. Semuanya siap-siap meringkasi buntelan masing-masing dan membawa pulang hasil jarahan, menambah timbunan yang entah kapan bakal berkurang. Dua hari yang amat sangat menyenangkan bersama teman-teman seperjuangan. Semoga tahun depan masih bisa bertemu dan menghabiskan waktu bersama lagi.


BBI @ IRF2015
BBI @ IRF2015

BBI JogloSemar + Pak Ketum @ IRF 2015

Rombongan Semarang Pra, Lila, Cindy & Tezar

Untuk catatan saja, BBI dinobatkan jadi Booth Favorit IRF 2015, kita memenangkan 3 dari 4 lelang kotak misteri (Mbak Truly, Mbak Dewi dan Sulis), Opat memenangkan buku The Casual Vacancy bertanda-tangan JKR asli, Anggun mendapatkan The Abarat #3 dalam lelang di akhir acara Book Swap, serta tim-tim BBI memenangkan Books Game IRF -powered by Dettol- dari juara 1 sampai 3 (Mbak Dewi+Anggun, Aku+Tezar, Lulu+Dani).
Para anggota BBI memang perkasa... semoga saja tahun depan gak dilarang ikut dalam semua acara kuis dan games IRF  (^.^)V


Catatan Akhir....
Kita berempat jadwalnya akan pulang dengan Kereta Api Pukul 23.00, jadi kita bertiga pulang dulu ke rumah untuk beberes dan bersiap-siap. Lalu ada Dani yang akan pulang juga ke Solo dengan Kereta jam 22.00 ikut pula ke rumah. Maksudku kan daripada Dani nunggu di stasiun sendirian laaamaa, mendingan nanti kita nanti sama-sama berangkat, sampai stasiun sebelum jam 22.00. Eh tapiii apa daya, Jakarta didera hujan derasss sekali, ditambah listrik mati di berbagai tempat dan banjir di berbagai titik, akhirnya kita terkunci macet di perempatan Taman Anggrek, sedangkan waktunya sudah mepet hampir jam setengah sepuluh. Akhirnya, terpaksa Dani diserahterimakan kepada pak tukang ojek yang langsung tancap gas menuju stasiun meninggalkan kita bertiga menikmati macet.... #maapkeunDani #akulupamacetnyaJakarta Semoga dirimu gak  kapok main ke rumahku, dan kita nanti ngobrolin pelm hongkong zadul tahun 80-an lagi *sambil umpetin KTP masing-masing* wakaka..... :D



6 komentar:

  1. Mba cindy!!kok aku ngakak jumpalitan yang baca postinganmu ini, hahahahahahaha *lanjutketawa*

    BalasHapus
    Balasan
    1. husshh... husshh.... awas jumpalitan kejebur laut tengah malam lo... *berasa candy quackquack* :D

      Hapus
  2. buset 105 buku. dahsyat bgt :))

    BalasHapus
    Balasan
    1. hihihi... iya 105... dan antiklimaksnya, ternyata waktu lelang sudah gak ada lawannya lagi sejak mengebid 20 buku... :) :) :)

      Hapus
  3. Yeayyy.... Foto sumbanganku banyak nsmpang disini....

    Husssss... Obrolan pilem hongkong zadul itu off the recooorddd.... Bwahahahaha...

    BalasHapus
    Balasan
    1. oh... off the rec ya, ssst....

      *terus bisik-bisik, "iya kapan2 kita ngobrol andy lau n tony leung lagi ya..."

      Hapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

My Recent Pages

Recent Posts Widget