Selasa, 19 April 2016

All Our Yesterdays


Judul: All Our Yesterdays - Segala Masa Lalu Kita
Judul Asli: All Our Yesterdays
Pengarang: Cristin Terrill
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama (2015)
ISBN: 978-602-03-1576-8
Jumlah Halaman: 447 halaman
Penerbitan Perdana: 2013
Literary Awards: ITW Thriller Award for Best Young Adult Novel (2014), Missouri Gateway Readers Award Nominee (2016)



Lihat sinopsis
Em dipenjara di pangkalan militer rahasia, ditemani oleh suara seorang pemuda di sel sebelahnya dan lembaran instruksi cara melarikan diri yang ditemukannya di saluran air. Hanya Em yang bisa mencegah terciptanya mesin waktu yang akan menghancurkan dunia. Berkali-kali Em mencoba namun gagal. Kini tinggal satu cara yang belum dicobanya… membunuh sang doktor sadis pencipta mesin waktu.

Marina jatuh cinta pada James, sejak mereka kanak-kanak. James si genius tampan yang pemalu dan berasal dari keluarga terkenal tampaknya juga memiliki perasaan yang sama terhadap Marina. Hingga suatu malam, hidup James yang sempurna berubah jadi malapetaka, juga masa depannya bersama Marina. Dengan berbagai cara Marina bertekad melindungi James. Meskipun itu berarti kehilangan nyawanya sendiri.

Em dan Marina kini berpacu dengan waktu untuk menyelamatkan dunia, dan hanya satu dari mereka yang akan selamat.



Novel ini butuh waktu cukup lama untuk aku menamatkannya. Satu alasannya adalah aku merasa bahwa di tiap dunia pararel yang ada, aku harus memilih kebahagiaan tokoh Marina atau Em, suatu hal yang absurd, karena Em adalah Marina. Tapi perjalanan waktu memang adalah hal yang absurd. Dan ternyata, aku cukup suka dengan paradoks yang terjadi di ending cerita ini. Masuk akal sekali sih... karena jika tidak ada Cassandra, maka Nate tidak perlu diselamatkan *not a spoiler if you don't understand my logic* :)

Pada dasarnya ruang dan waktu sebenarnya adalah sesuatu yang sama, semacam film raksasa yang terentang sepanjang jagad raya yang disebut ruang-waktu. 

Kisah dibuka dengan penggambaran tokoh Em yang dijebloskan ke dalam penjara militer rahasia dan tiba-tiba keyakinan bahwa saluran air yang berada di tengah-tengah lantai selnya punya arti tersembunyi. Setelah beberapa saat, Em yakin ada sesuatu yang disembunyikan oleh versi-versi Em yang lain dalam saluran air tersebut, dan setelah berhasil mendapatkan catatan tersebut, di bagian paling akhirnya tertulis,

Kau harus membunuhnya.


Singkat, padat, jelas. Pesan ini tampaknya adalah kunci tindakan yang harus diambil Em untuk menyelamatkan dunia yang sudah berada di tubir kehancuran gara-gara sebuah mesin waktu yang diciptakan sang doktor dan sang direktur. Perang di mana-mana, aksi terorisme dan pemboman meledak di berbagai tempat, pemerintahan totaliter militerisme diberlakukan di Amerika. Em dan Finn, yang dipenjara di sebelah selnya, kemudian melarikan diri dan menaiki mesin waktu, ke waktu di mana sang doktor belum menemukan formula mesin waktu ciptaannya.  Misinya satu. "Kau harus membunuhnya".

Sementara itu, di alur waktu 4 tahun sebelumnya, seorang gadis bernama Marina sedang tergila-gila pada tetangga sebelah rumahnya, James Shaw, yang jenius tapi pendiam dan tertutup sejak kedua orang tuanya tewas kecelakaan. Selain Marina, James hanya punya satu teman akrab, Finn Abbot dan kakak lelaki kesayangannya, Nate Shaw. Saat Nate ditembak oleh seorang misterius, James bertekad untuk membuat dunia menjadi lebih baik dengan segenap kemampuannya.

Dari sini, alur cerita terbagi dua, satu dari sudut pandang Em, satu lagi dari sudut pandang Marina. Kejadian-kejadian setelah tertembaknya Nate dan berbagai hal yang mengikutinya, ternyata menjadi titik tolak percabangan-percabangan simpul waktu. Sudah ada 14 versi Em yang datang dari berbagai masa di waktu yang akan datang berusaha mencegah dibangunnya mesin waktu itu, namun tidak pernah berhasil. Em kelima belas datang dan berusaha menyelesaikannya... sebelum terlambat.


Di atas aku sudah menuliskan bahwa agak sulit membaca novel ini karena tidak suka premisnya tentang Em dan Marina. Nah, hal lain yang juga membuatku berlambat-lambat membacanya adalah aku tidak terlalu suka dengan karakterisasi Em yg menurutku terlalu softie, kurang gahar, kurang dingin dalam menjalankan misinya. Bagi pembaca lain mungkin ini dibilang manusiawi, tapi untukku, 6 kali (iya ENAM KALI, dan iya, aku memang menghitungnya) gagal melakukan hal yang menurutnya sendiri sangat perlu dilakukan itu apakah tidak keterlaluan? Karakter Finn sendiri, agak nanggung. Terlalu menempatkan diri di belakang Em. Jika dia merasa misinya terlalu kejam untuk ditangani Em, kenapa ia tidak bersikeras mengambilalih tanggung jawab itu?

Selain itu ada beberapa pertanyaan yang sulit kujawab dalam alur cerita novel ini. Yang paling utama adalah tentang catatan Em yang ada di saluran air itu. Jika waktu berjalan pararel dengan kemungkinan tak terbatas, masing-masing Em ada pada alur waktunya sendiri-sendiri. Jika memang demikian, bagaimana mungkin ada catatan 14 versi Em dalam sebuah kertas catatan tunggal? Pertanyaan lain adalah jika Em adalah Marina di masa depan, kenapa ia tidak ingat apa yang dilakukan "dirinya" di masa lalu (meskipun argueable bahwa Marina yang ini sudah mengalami percabangan simpul waktu sejak penembakan James di rumah sakit, atau bahkan sejak penembakan Nate di pesta itu). Satu hal lagi, adalah mengapa hanya Em yang mengalami dampak "ketidaksukaan waktu" yang menyebabkannya jatuh pingsan beberapa kali, sedangkan Finn tidak?


Tapi secara keseluruhan, ini cerita time travel ala YA yg cukup solid. Suspense-nya cukup terjaga di sepanjang alur dan twist di akhir kisah tentang pengetahuan Richter dan penembak Nate surprisingly very-very good. Hanya saja gambaran tentang kerusakan dunia secara global gara-gara Cassandra kurang diekspose sampai penuh hingga meninggalkan kesan menyeramkan.


Endingnya... ruang dan waktu dan kejadian-kejadian yang terjadi di dalamnya memang sangat relatif terhadap observer di luarnya. Aku suka sekali paradoks waktu ini.
Hmmm... tapi ini paradoks terakhir dariku,
Jika saja Nate tidak terluka tembak parah di pesta itu, James tidak akan begitu shock-nya hingga tenggelam dalam pikirannya sendiri dan tidak sadar memikirkan formula terakhir untuk pengembangan mesin waktunya. Jika James tidak menemukan formula tersebut, mesin waktu tidak dibangun. Jika mesin waktu tidak dibangun, tidak ada orang yang dikirim untuk membunuh Nate....
Or won't he??

Notes:
Thank you kak Lila atas rekomendasi dan pinjaman bukunya. Review-nya dapat di baca di sini.




https://www.goodreads.com/review/show/1592200836

2 komentar:

  1. Saya coba memahami cerita dari reviewnya, dan ikutan bingung. Kayaknya memang harus membaca bukunya sendiri. Tapi minat saya terhadap buku ini muncul karena paradoks tadi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. susah mau menjelaskan tanpa banyak spoiler kisah utamanya. mending baca bukunya. asyik kok, menghubung-hubungkan masa sekarang dengan masa depan yang "mungkin" terjadi

      Hapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

My Recent Pages

Recent Posts Widget