Jumat, 04 Oktober 2013

That Affair Next Door


Judul: Affair Next Door
Judul Asli: That Affair Next Door
Seri: Amelia Butterworth #1 / Detective Gryce #8
Pengarang: Anna Katharine Green
Penerbit: Visimedia (2013)
ISBN: 9790651848
Jumlah Halaman: 408 halaman
Penerbitan Perdana: 1897





Dari sinopsis:
Mayat seorang perempuan ditemukan tertindih lemari di rumah tetangga Miss Butterworth. Semua orang terkejut karena rumah Keluarga van Burnam itu kosong, ditinggal berlibur selama lima bulan. Dengan analisis khas perempuan, Miss Butterworth berhasil meyakinkan Mr. Gryce bahwa kasus ini adalah sebuah pembunuhan. Awalnya, Mr. Gryce yang sombong tidak mau dibantu oleh seorang perempuan untuk menangani kasus ini. Merasa diremehkan, Miss Butterworth marah dan menantang Mr. Gryce untuk bersaing dalam membongkar teka-teki dalam kasus penemuan mayat di rumah itu. Siapakah yang dibunuh? Siapa yang membunuh? Misteri apa yang akan dibongkar Mr. Gryce dan The First Lady Detective, Amelia Butterworth?

Suatu malam, Miss Amelia Butterworth terbangun dari tidurnya dan menyaksikan sepasang laki-laki dan perempuan memasuki rumah di sebelah rumahnya. Tidak lama kemudian, si lelaki pergi dengan tergesa-gesa. Keesokan paginya, naluri usilnya kewanitaannya terpancing melihat tirai-tirai jendela rumah sebelah yang belum dibuka. Dia berhasil meyakinkan seorang polisi patroli dan wanita pembersih rumah untuk membuka pintu dan melihat keadaan dalam rumah tersebut. Betapa terkejutnya semua orang saat menemukan mayat seorang gadis yang mati tertimpa lemari sampai-sampai wajahnya sulit dikenali. Dipanggilah petugas koroner serta Det. Gryce, seorang polisi senior untuk menangani kasus ini.



Rumah tempat ditemukannya mayat tersebut adalah kediaman Mr. van Burnam dan keluarganya. Selain tinggal di rumah tersebut bersama kedua putrinya, Mr. van Burnam juga memiliki dua orang putra, Franklin dan Howard, yang masing-masing telah beristri. Masalahnya sekarang, Louise - Mrs. Howard van Burnam menghilang dan tidak bisa ditemui. Meskipun Howard menyangkal mati-matian, akhirnya pemeriksaan awal mampu membuktikan bahwa mayat tersebut adalah Mrs. van Burnam muda. Sementara Detektif Gryce mencurigai Howard, Miss Amelia mati-matian menentang pemikiran itu - hanya berdasarkan intuisinya saja. Mereka pun sepakat untuk 'bersaing' untuk memecahkan misteri ini.

Sementara Det. Gryce mulai dengan menyusuri langkah-langkah Mrs. van Burnam sejak meninggalkan rumah sewaannya, Miss Amelia mengawali penyelidikan dengan mendekati si pembersih rumah yang (menurutnya) bersikap mencurigakan. Apakah mayat yang ditemukan itu benar-benar, tanpa keraguan, adalah mayat Mrs. van Burnam, atau Howard hanya berbohong untuk melindungi istrinya yang telah berbuat tindakan kejahatan tersebut? Kalau begitu, siapakah wanita muda lain yang terlihat di sekitar tempat kejadian pada pagi hari sebelum mayat ditemukan? 

Ah, ternyata baik Ms. Amelia Butterworth maupun Detektif Gryce sama-sama hilang arah terhadap pelaku sebenarnya, sosok yang sangat tidak disangka-sangka.


***


Ini benar-benar kisah detektif klasik yang mengasyikkan karena ada beberapa hal yang membuatnya sangat menarik.
Pertama, tokoh detektifnya ada dua. Satu adalah detektif polisi senior, Ebenezer Gryce. Sebelum di novel ini, Detektif Gryce sudah memiliki 7 novel detektif sebelumnya. Yang satu lagi adalah wanita tua yang sedikit nosy, Miss Amelia Butterworth. Novel ini adalah debutnya, dan ia terbukti lawan yang cukup tangguh bagi Detektif Gryce.
Kedua, Miss Amelia ini benar-benar 'detektif perempuan'. Mengandalkan intuisi, suka memperhatikan tetangga, sedikit snobbish, juga selalu memperhatikan tata krama dan norma kesopanan. Dalam memecahkan kasus ini, dia sangat terbantu karena sifat memperhatikan detail-detail... pakaian wanita. Sarung tangan, rok dalam, mantel, topi, sapu tangan, dll. Ia tahu kalau kejadian itu pembunuhan, ia tahu senjata pembunuhnya, ia tahu ada orang lain di situ, ia bahkan tahu status sosial seseorang yang belum pernah dilihatnya sama sekali, semuanya karena detail yang ada pada busana seorang wanita. Sebuah kelebihan yang rasanya sulit untuk dimiliki oleh seorang laki-laki, detektif senior sekalipun. *Mengingatkanku pada salah satu kisah Miss Marple di Thirteen Problems yang memecahkan misteri pembunuhan seseorang hanya karena seorang karakter memiliki baju renang merah*
Ketiga, setingnya. Novel ini berbeda dengan SH, Raffles, Lupin, Lecoq atau kisah detektif lainnya yang berlokasi di Eropa, novel ini berkisah di kota New York. Budaya Eropa dan Amerika yang sedikit berbeda, membuat novel ini punya rasa yang sedikit lain pula.
Dan yang terakhir, meskipun kisah novel ini punya dua detektif, sampai akhir, keduanya sama-sama salah menebak pelaku dan motifnya. Kasus ini benar-benar terpecahkan hanya karena Miss Amelia menemukan seorang saksi kunci dan Det. Gryce mampu melindunginya sampai akhir kisah dituntaskan. Pemecahan kisah yang harusnya jadi momen cemerlang seorang detektif, ternyata dikisahkan dari pov seorang saksi. Tidak ada salahnya sih, tapi rasanya kurang Jebret saja. Bayangkan saja jika tiba-tiba SH jadi clueless dan seorang Irregullars yang tampil menjelaskan semua trik kejahatan yang terjadi. Lucu kali ya.... :)


***


Anna Katherine Green sendiri juga merupakan keajaiban dunia pengarang klasik. Seorang pengarang wanita era akhir 1800an, yang mengarang kisah-kisah crime fiction - dengan alurnya lumayan bagus dan ditulis dengan baik (dan terbukti bertahan sampai lebih seabad kemudian). Bahkan ada cerita bahwa sekelompok orang yang sangat meragukan bakat Ms Green, dan baru menarik keraguan ini bertahun-tahun kemudian setelah Ms. Green telah menerbitkan lebih dari selusin novelnya. Rentang waktu penulisannya yang seera dengan SH, membuat detektif-detektif wanitanya, Amelia Butterworth dan Violet Strange, kerap dijuluki 'rival wanita SH'. Detektif wanita ciptaan Agatha Christie juga sangat bercermin pada ciptaan AKG ini, Adriadne Oliver yang juga nosy serta Ms. Marple yang setipe dengan Amelia Butterworth, sedangkan Tuppence Beresford sedikit mirip dengan Violet Strange. 


***


Edisi terjemahan bahasa Indonesianya, sayangnya banyak sekali typonya, dan hampir semua typo ini sejenis, kekuranganspasidiantarakatakatanya, sampai-sampai saya berpikir, jangan-jangan keyboard si pengetik naskah ini mungkin rada soak tombol spasinya. 

Selain itu, terjemahan kalimatnya kadang-kadang terasa janggal karena ditranslasikan harfiah, kata per kata. Ini misalnya;
"Apakah Anda, dalam kesempatan itu, memeriksa sisa-sisa perempuan yang kematiannya sedang kita selidiki ini...." (hal 144)
Yaahh.... remains, memang bisa sih diartikan sebagai sisa-sisa, tapi remains (of the deceased) mbok ya lebih enak diartikan jenazah atau bahkan mayat gitu. Kata 'sisa-sisa' kok kayaknya membuat orang berpikiran tentang sampah, tentang sisa makanan atau apa.

Juga beberapa kali penggunaan kata ganti kamu, kau, Anda yang dicampurkan menjadi satu dalam satu percakapan, tanpa melihat posisi dan status pembicara dan orang yang diajak bicara. Ini contoh pembicaraan Det. Gryce dan Miss Amelia saat mereka bertemu kedua kalinya;
"Kudengar nona-nona itu menginap bersamamu," komentarnya.
"Memang."
"Kalau begitu, Anda bisa bertanya soal topi ini dan juga sarung tangannya, yang merupakan sarung tangan biasa."
 (hal 64)
Sepertinya, di kalimat pertama, Det. Gryce sudah sok akrab menggunakan -mu tapi kemudian di kalimat berikutnya, dia bersopan-sopan lagi menggunakan Anda. Aneh.


Kekurangan-kekurangan kecil sih, tapi biasanya terbitan Visimedia jaaauh lebih baik dari pada ini. Novel Mystery of the Yellow Room atau Misteri Kapal House-Boat misalnya, terjemahannya sangat enak dibaca.





2 komentar:

  1. saya tertarik deh pengen baca buku ini, :D
    urmm, to be honest, udaaah lamaaa banget ngga baca buku bergenre misteri, tapi itu bukan karena saya ngga suka, lebih karena keadaan membuat harus menentukan prioritas *ceileeh*

    tapi dari pengalaman menyelami novel à la Agatha Christie, saya kira saya bakal suka sama buku ini, soalnya konflik yg ditawarkan menyuguhkan terbunuhnya istrii mudaaa :3 asik kayaknya ~~

    BalasHapus
  2. wow.. reviewnya jelas dan detail banget.. apalagi reviewnya membuat aku ingin membaca buku ini juga. Novel detektif dan misteri dibalik pembunuhan. Aku suka banget karangan Agatha Christie tapi belum pernah membaca karangan Anna Katharine Green. Sepertinya patut dicoba.

    BalasHapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

My Recent Pages

Recent Posts Widget