Rabu, 05 Februari 2014

Coin Locker Babies


Judul: Coin Locker Babies
Judul Asli: コインロッカー・ベイビーズ - Koinrokkā Beibīzu
Pengarang: 村上 龍 - Ryu Murakami
Penerbit: Elex Media Komputindo (2013)
ISBN: 978-602-02-1285-2
Jumlah Halaman: 560 halaman
Penerbitan Perdana: 1980



"Dari tahun 1969 sampai 1975 telah ditemukan sebanyak 68 bayi yang dibuang di seluruh Jepang. Kebanyakan sudah membusuk menjadi mayat. Bayi itu dibuang setelah meninggal dan sisanya tewas di dalam loker sewaan. Bayi yang ditemukan masih hidup, kebanyakan mati setelah sampai di rumah sakit. Jadi bisa dikatakan, yang mampu bertahan hidup hanyalah mereka berdua. Mereka mampu mengalahkan ketakutan alam bawah sadar saat menghadapi kematian beberapa puluh jam setelah dilahirkan." (hal 11)



Japanese Coin Lockers
Tokyo 1972. Cerita dibuka dengan adegan yang cukup miris. Seorang ibu yang baru melahirkan, menaruh bayinya ke dalam kotak kardus, kemudian meninggalkannya dalam loker sewaan di sebuah stasiun, di hari-hari musim panas yang panasnya bisa mencapai sekitar 38 derajat C. Si bayi ini ternyata cukup tangguh (atau memang belum waktunya mati) kemudian menangis dan menjerit sekuat-kuatnya sehingga menarik perhatian orang-orang yang lalu lalang, dan kemudian menyelamatkannya. Bayi ini tumbuh besar di sebuah panti asuhan kristen dan dinamai Kikuyuki Sekiguchi. Selama di panti asuhan, Kiku berteman baik dengan Hashio Mizouchi. Bocah yang juga bernasib sama, terbuang di loker sewaan, dan diselamatkan karena bau bedak dan muntahan yang menyengat menguar keluar loker. Kesamaan ini membuat mereka memiliki ikatan persaudaraan yang sangat erat, bahkan hingga mereka dewasa.

Dalam perkembangannya mereka di panti asuhan, kedua bocah ini sering mengamuk dan tidak bisa bergaul dengan teman-teman mereka yang lain. Para biarawati yang kewalahan membawa keduanya ke seorang psikiater. Keduanya diagnosis menderita autis, walau dengan tipe berbeda - Hashi tipe kreatif, sedangkan Kiku tipe tertutup -  yang jika tidak diobati kelak dapat mengarah ke gangguan mental Skizofrenia. Oleh sang dokter, keduanya mendapatkan terapi yang sedikit inkonvensional.
"Metode pengobatan yang dikembangkan dan dipakai untuk menyembuhkan penderita skizofrenia akut sebagai obat halusinasi. Pasien seolah akan dikembalikan ke tubuh ibunya, dengan menciptakan suasana yang hening. Mereka akan diperdengarkan suara jantung manusia yang sudah diproses secara elektronik, suara jantung sang ibu yang didengar calon bayi di dalam rahim. Jantung manusia itu akan berdetak dengan volume tertentu, perantaranya bukan melalui udara tapi melalui getaran cairan tubuh. Suara itu tidak biasa kita dengar, tapi suara ini sangat kompleks untuk didengar oleh calon bayi dengan menggetarkan cairan limpa, darah, dan bermacam-macam organ tubuh." (hal 12)
Berkat terapi ini, Kiku dan Hashi dapat bertumbuh kembang layaknya dua bocah normal, bahkan keduanya sempat diadopsi oleh sepasang suami istri yang tinggal di tepi pantai P. Kyushu. Keadaan ini mungkin akan terus berlangsung jika saja Hashi tidak iseng bersedia dihipnotis dalam sebuah acara hiburan di sebuah mall. Dalam keadaan trans saat dihipnotis, Hashi membuka semua kenangan dan trauma masa kecilnya dan mulai terobsesi dengan segala bentuk bunyi-bunyian. Obsesi ini kelak membawanya menjadi seorang penyanyi tenar (dan sinting tentu saja). Sedangkan Kiku mengambil jalan yang berbeda. Pengalamannya dengan benda-benda bergerak, mengantar dirinya menjadi atlet lompat galah terkenal tingkat SMU. Meskipun demikian, trauma masa kecilnya tetap bersarang dan menjadi kemarahan terpendam yang siap meledak sewaktu-waktu. 


Sampai setengah buku, sebenarnya aku sudah sangat menyukai kisah novel ini. Drama dua orang bocah yang ditelantarkan, traumatis, mencari jalan mereka sendiri, dan akhirnya hidup 'normal' dengan kedua orang tua angkat yang cukup mencintai mereka. Sedikit kegilaan ala cerita jepun tentu saja ada, tapi masih dapat kuterima. Nah, yang jadi masalah itu adalah kisah setelah itu. Aku sempat kehilangan minat (bahkan muak) menonton membaca sekelompok orang tidak waras yang sliwar-sliwer di buku ini. Bukan hanya Kiku dan Hashi, tapi setengah lusin karakter minor yang ada di sini, semuanya tidak ada yang normal. Setengah novel terakhir dari buku ini memang berkisah tentang Kiku dan Hashi di Tokyo, dengan obsesi Hashi yang makin menjadi, menyeret Kiku dalam peristiwa-peristiwa ganjil, yang puncaknya adalah pembunuhan terhadap ibu kandungnya sendiri. Belum cukup dengan itu semua, obsesi Hashi kemudian mencapai titik nadir saat ia mencoba membunuh istri dan bayi yang sedang dalam kandungannya. Gila. Semuanya gila. Semuanya dinarasikan dan dijabarkan dengan sangat eksplisit, tanpa tedeng aling-aling. Sebagian bahkan jadi lebih gila dengan adanya sejenis surealisme aneh yang menghapus batas-batas antara fantasi, imajinasi dan kenyataan yang pahit. 

Sebuah novel tentang hubungan ibu dan anak yang sangat kompleks dan tragis. Apatis sekaligus oedipus complex

Novel yang bikin merinding dan mungkin tak akan pernah saya buka kembali.

7 komentar:

  1. Hihihi Ryu Mirukami yaaa, in the miso soup aja bikin aku pingin muntah. Btw, klo gak mau dibuka kembali saya mau baca~ *wink wink wink*

    BalasHapus
    Balasan
    1. *wink wink wink* nya tak bergunaaa, karena ini adalah buku pinjaman dari mastez dan mau langsung masuk daftar 'segera dikembalikan'
      *wakakaka...* :D

      Hapus
  2. aku jadi ngeri mau baca ini hahaha...kayaknya bisa bikin depresi banget ya XD

    BalasHapus
    Balasan
    1. bukan depresi mbak astrid, tapi apa ya.... senewen campur gak paham campur gilo (jijik) gitu... -___-

      Hapus
  3. kurang cocok sama buku2 yang temanya dark banget kayak gini. *blacklist*
    eh, tp bisa masuk ke RC-nya mb astrid yang not my cup of tea ding.. >_<

    BalasHapus
  4. Permisi numpang tanya nih,masih punya novel coin locker babiesnya gak? Sama novel in the miso soup ryuu murakami? Please respond

    BalasHapus
  5. Permisi numpang tanya nih,masih punya novel coin locker babiesnya gak? Sama novel in the miso soup ryuu murakami? Please respond

    BalasHapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

My Recent Pages

Recent Posts Widget