Kamis, 27 November 2014

Sarang Kalajengking


Judul: Sarang Kalajengking
Judul Asli: The House of the Scorpion
Seri: Matteo Alacran #1
Pengarang: Nancy Farmer
Penerbit: Penerbit Matahati (2005)
ISBN: 979-98407-3-2
Jumlah Halaman: 440 halaman
Penerbitan Perdana: 2002
Literary Awards: Newbery Honor (2003), National Book Award for Young People's Literature (2002), YALSA Best Books for Young Adults (Top Ten) (2003), Mythopoeic Fantasy Award Nominee for Children's Literature (2003), and many more.


Sinopsis:
Matteo Alacran tidak dilahirkan; Ia adalah hasil DNA El Patron, pemimpin sebuah negara yang bernama Opium - ladang opium yang terbentang antara Amerika dan daerah yang sebelumnya disebut Mexico. Sel darah Matt's dipilah lalu dibagi menjadi beberapa. Lalu ditempatkan ke dalam rahim seekor sapi, di mana dia terus berkembang dari embrio menjadi janin dan kemudian menjadi bayi.

Ia kini telah remaja, namun kebanyakan orang menganggapnya sebagai monster - kecuali El Patron. El Patron menyayangi Matt seperti ia menyayangi dirinya sendiri, karena Matt adalah dirinya.

Ketika Matt berjuang untuk memahami keberadaannya, ia diperlakukan dengan keji oleh hampir semua orang, termasuk keluarga El Patron's yang haus kekuasaan, dan dia dikawal oleh seorang yang sangat berbahaya. Melarikan diri adalah satu-satunya cara agar Matt dapat tetap bertahan hidup. Namun melarikan diri dari Rumah Alacran bukanlah jaminan untuk mendapatkan kebebasan, karena Matt memiliki perbedaan yang ia sendiri tidak mengharapkannya.


Mengangkat tema yang sedikit terlalu gelap untuk cerita-cerita yang biasanya masuk Newbery Honor List, tapi mengingat tokoh utamanya memang masih berumur belasan tahun dan kisahnya sendiri yang sangat menarik, tidak heran buku ini masuk nominasi Newbery tahun 2003 selain segudang penghargaan lainnya. termasuk YALSA dan ALA di tahun yang sama.

Dengan latar scifi dan distopia, novel ini berkisah tentang Matt Alacrán, seorang seekor Clone (karena clone adalah hewan tak berjiwa dan bukan manusia, diternakkan dengan tujuan untuk dipanen organ-organnya) dari penguasa ladang Opium terbesar di dunia yang terletak di antara Amerika Serikat dan amerika selatan.




Di tahun-tahun kerusuhan dan kemunduran ekologi akibat pencemaran lingkungan, Amerika Serikat kini jatuh menjadi negara miskin yang kekurangan sumber daya. Masalah pengungsi menjadi masalah mungkin tak terpecahkan. Matteo Alacrán mengusulkan untuk memisahkan negeri-negeri selatan (Mexico sekarang disebut Aztlán) dengan negara Amerika dengan ladang-ladang opium yang dijaga ekstra ketat. Tak ada satupun pengungsi dapat melintas tanpa tertangkap para penjaga perbatasan dan tentara Opium. Para pengungsi yang tertangkap dijadikan eejit, manusia dengan chip komputer tertanam di otaknya, dan dipekerjakan di ladang sebagai budak-budak tak berotak. Opium ini kemudian didistribusikan ke seluruh dunia dengan keuntungan dibagi untuk pemilik ladang dan pemerintah Amerika dan Aztlán. Dan Matteo Alacrán menjadi pemilik ladang opium terluas di sana.

Lebih dari seratus tahun berlalu, Matteo, sang El Patrón, kini menjadi Naga tua yang berkuasa tanpa batas di sarangnya yang bergelimang harta. Untuk memperpanjang usianya, ia terus menerus menternakkan clone untuk diambil organ-organnya menggantikan organnya sendiri. Bocah Matt adalah clone nomer 8. Dibesarkan sebagai benda kesayangan milik El Patrón. Ditakuti namun juga tak pernah dianggap manusia. Hanya beberapa orang yang mau berdekatan dengannya. Celia, sang juru masak dan pengasuhnya, Tam Lin, si pengawal, Mr. Ortega, guru pianonya serta Maria, putri senator Amerika yang kerap mengunjungi Opium.

Setengah dari buku ini menceritakan kehidupan Matt di Opium dari bocah hingga berumur sekitar 14 tahunan. Setengahnya lagi menceritakan saat peristiwa yang ditunggu-tunggu pun datang. Di ulang tahunnya yang ke-150, El Patron mengalami gagal jantung, yang berarti giliran Matt sudah datang untuk dipanen organ-organnya. Namun dengan kecerdikan Celia dan Tam Lin, Matt mampu diselamatkan, meski harus diselundupkan ke luar perbatasan Opium, dan kemudian tertangkap dan dimasukkan dalam sejenis panti asuhan anak-anak beraliran Marxisme dan dipaksa bekerja sepanjang hari dan mengikuti program cuci otak di malam hari. Di sini Matt mengalami masa-masa paling sulit, namun juga mendapatkan sesuatu yang tak pernah didapatkan sebelumnya, teman-teman senasib.


* * *


Dibandingkan dengan genre YA dystopian yang umum, novel ini terasa lebih berat. Tanpa ada plot ke-galauan-galauan, #bahasaapaini novel ini mengangkat tema yang jauh lebih padat dengan adanya dunia dengan kerusakan lingkungan parah, setting politik yang jungkir balik dan lebih dari itu, sebuah ladang opium terbesar yang 'dilegalkan' keberadaannya, lengkap dengan praktek perbudakan dan tentara perbatasan yang diambil dari penjahat-penjahat dan teroris terkejam dari seluruh penjuru dunia. Setting yang 'wah' seperti itu kemudian diimbangi dengan tema cerita yang sangat humanis, apakah clone memiliki jiwa dan dapat menjadi manusia utuh. Cerita tentang penderitaan dan kesepian yang dirasakan seorang bocah yang dianggap berbeda, tentang penerimaan, tentang kesempatan kedua menjadi seseorang yang sebenarnya. Juga tentang harapan dan keberanian untuk menjadi diri sendiri. Dan bagusnya lagi, meskipun diceritakan dari sudut pandang seorang bocah clone yang dianggap tidak berarti, kisahnya sendiri tidak bernada sedih dan depresif, bahkan terasa segar dengan rasa ingin tahu kekanak-kanakan Matt yang tak habis-habis dan daya pikir logisnya yang menembus kebiasaan-kebiasaan yang telah dianggap baku.

Jika ada satu hal yang membuatku tidak memberikannya bintang 5, itu adalah karena paruh pertama dan kedua kisah ini sangat beda rasa. Secara cerita, memang solid, pertama di sarang Opium sedangkan berikutnya di sebuah panti asuhan wilayah perbatasan. Tapi tema distopia yang diberikan sedemikian jauh berbeda, dari konsumerisme, liberalisme dan perdagangan bebas to the max, kemudian disambung dengan kehidupan proletar serba diatur dan penuh propaganda ala 1984. Jomplang sekali. Tapi mungkin memang demikian yang dikehendaki pengarangnya ya....


* * *



Untuk edisi bahasa Indonesianya ini, diterjemahkan dan diterbitkan oleh Penerbit Matahati almarhum. Terjemahannya cukup lancar, enak dibaca, meskipun ada istilah yang membuat kening berkerut. Typo ada, tapi sudah lupa di mana, tidak terlalu kuperhatikan karena alur ceritanya yang cepat dan page turning.

Covernya, yah memang cukup sesuai sih dengan judulnya, tapi aku lebih suka cover edisi paperback aslinya. Yang ini lebih misterius dan suram, lebih bersuasana scifi, lebih pas juga dengan isi kisahnya tentang alat mendeteksi DNA di sarang El Patrón yang berlambang kalajengking merah.
(alacrán = kalajengking).  





* * *



Tentang Pengarang:

Nancy Farmer lahir tahun 1941 di Phoenix, US dan dibesarkan dekat perbatasan Arizona-Mexico. Masa kecil dan remajanya sangat berwarna, dari mulai bekerja di usia sangat muda, berkumpul di bekas lokasi penjara hingga bermain-main di tepian sungai Colorado. Setelah menamatkan kuliahnya di tahun 1963, Nancy memilih untuk bergabung dengan Pasukan Perdamaian dan dikirim ke India selama 2 tahun. Sempat kembali dan berkuliah di Jurusan Entomology, namun semangat petualangan kembali memanggilnya ke Afrika, dari memonitor tumbuhan air di Danau Cabora Bassa di Mozambique, membantu mengontrol lalat Tsetse di Zimbabwe hingga mengunjungi Harare.

Saat ini Nancy Farmer tinggal di Chiricahajhua di Pegunungan Arizona, sebuah lokasi yang menjadi jalur perdagangan narkotika internasional. Hal ini yang menjadi ide setting House of the Scorpion dan sequelnya Lord of Opium.

Selain  House of the Scorpion, dua buku karangannya yang lain telah lebih dahulu mendapatkan penghargaan Newbery Honor, yaitu The Ear, the Eye and the Arm (1994) dan A Girl Named Disaster (1996).

Website Nancy Farmer dapat dikunjungi di http://www.nancyfarmerwebsite.com/





https://www.goodreads.com/review/show/427918155




Posting ini dipublikasikan dalam rangka mengikuti event
Baca dan Posting Bareng BBI

Bulan: November 2014 - Tema Newbery Honor Books


2 komentar:

  1. Waduh jadi tertarik pengen baca. Semoga ketemu bukunya >.<

    BalasHapus
    Balasan
    1. agak susah tuh, mengingat ini terbitan 2005 dan status penerbitnya yang sudah almarhum.... harus dicari di obralan-obralan buku lama :D

      Hapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

My Recent Pages

Recent Posts Widget