Rabu, 22 April 2015

Negeri Para Bedebah


Judul: Negeri Para Bedebah
Seri: Negeri Para Bedebah  #1
Pengarang: Tere Liye
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama (2012)
ISBN: 978-979-22-8552-9
Jumlah Halaman: 440 halaman
Penerbitan Perdana: 2012
Literary awards: Kusala Sastra Khatulistiwa Nominee for Fiksi - longlist (2012), Anugerah Pembaca Indonesia for Penulis dan Buku Fiksi Terfavorit (2012)


Lihat Sinopsis
Di negeri para bedebah, kisah fiksi kalah seru dibanding kisah nyata.

Di negeri para bedebah, musang berbulu domba berkeliaran di halaman rumah.

Tetapi setidaknya, Kawan, di negeri para bedebah, petarung sejati tidak akan pernah berkhianat.

Bedebah semua...,
dan Thomas yang paling bedebah di antara mereka!!


*ahaha... senangnya bisa punya alasan untuk menyumpah-nyumpah di blog sendiri* ;p


Ini novel Tere Liye pertamaku, dan ternyata sangat sulit untuk berhenti membacanya sebelum tamat. Berkisah tentang gonjang-ganjing seputar jatuhnya Bank Semesta dan bagaimana seorang Thomas, konsultan keuangan internasional dengan spesialisasi M&A -dan diam-diam ternyata adalah related party- berusaha menyelamatkannya.


Dengan premis cerita yang 'tidak biasa', karakterisasi tokoh-tokoh yang mudah disukai, alur yang seru dan terjaga ritmenya dan ending bikin penasaran...serta dikemas dalam adu lari adu licik ada keberuntungan ala DVC atau film seri 24 yang bikin pembaca deg-degan dan maunya membaca terus dan terus dan terus.

Empat bintang besaaaar kuberikan kepadanya. Satu bintang untuk pelajaran ekonomi dan keuangan global yang dijebarkan dengan sangat jelas hingga mudah dicerna oleh otak awamku ini. Satu bintang untuk drama jatuhnya -dan proses bail-outnya- Bank Cen.. Semesta. Satu bintang untuk adegan kejar-kejaran sepanjang kisah yang sukses bikin aku jantungan. Dan satu lagi khusus untuk Fernando dan Esmeralda #eh :) yah, sebenarnya untuk semua karakter-karakternya yang aku suka, Opa, Kadek, Meggie, Julia dan juga Rudy.

Namun ada beberapa hal yang bikin aku urung memberikan bintang kelima/ Pertama adalah dialognya yang kadang rada kaku, sok dramatis, sampai sekali dua kali aku malah benar-benar kepikiran telenovela jaman Esmeralda itu lho. Ada juga (menurutku) beberapa adegan yang serupa filler, yang kalau gak ada juga gak apapa, seperti adegan pizza bunga terompet, yang lalu juga menyangkut flashback Thomas dan Opanya di kebun tanaman beracun.

Untuk tokoh vilain-nya, show spoiler [karakter Mr. Shinpei menurutku belum tergali sempurna motif dan alasannya, sedangkan Ram sangat kurang penggambaran pengkhianatannya. Jadinya kesan jahatnya tidak muncul, bahkan tidak sempat bikin kesal pembaca, padahal ssepanjang kisah Ram ini biang kerok Thomas bisa dikejar-kejar melulu lo...]. Alurnya jadi sedikit pincang di sini. Lagi pula sejak awal kan Thomas sudah mencurigai adanya pengkhianat yang sangat dekat dengan mereka, untuk otak pelaku 'selicik' dia, kenapa tidak terus mengikuti kata hatinya atau paling tidak mengambil counter move yang diperlukan meskipun berkali-kali terkejar musuh dan bahkan sempat dipenjara.

Aku pernah berkata, untuk tokoh utama sebuah cerita (novel/film) aku lebih memilih orang cerdik licik daripada orang baik tapi bodoh. Nah, tokoh Thomas di sini membuktikannya. Belum sampai jadi tokoh antihero sih, tapi cara-cara "bertempur"-nya sudah menyerempet daerah abu-abu. Dan kesan bad boy yang dibawanya bertahan kuat sampai akhir cerita. *yang masih sangat menggantung* #ayokapanbacasequelnya


Bukunya sendiri bersih typo dan enak dibaca. Covernya sangat menggelitik.... serigala berbulu domba, orang bertopeng, hidung Pinokio. Plus punyaku ada tandatangan penulisnya. #lalukenapa ^^V






https://www.goodreads.com/review/show/1255695464

2 komentar:

  1. Aku suka banget sama buku ini, terutama karena endingnya yang bikin merinding~

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya endingnya memang bikin puas. akhirnya memang thomas yang paling licik dan sadis kan. hahaha....

      Hapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

My Recent Pages

Recent Posts Widget